SALAM PAPUA (WAMENA)– Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, SH.,
MH, didampingi sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), melakukan
panen raya padi di lahan kelompok tani Moai, Distrik Hubikiak, seluas 10,5
hektare dengan total 105 petak sawah, pada Kamis (30/10/2025) sebagaimana dikutip
dari MJnews.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati turut menyerahkan bantuan
berupa mesin perontok padi, mesin giling portable, dan tiga unit traktor kepada
kelompok tani sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap peningkatan
produktivitas pertanian di Jayawijaya.
Bupati Atenius dalam sambutannya menyampaikan bahwa
persawahan di Kampung Moai merupakan sawah tertua di wilayah Wamena dan Papua
Pegunungan, yang dibuka sejak tahun 1983 pada masa pemerintahan Presiden ke-2
RI, Jenderal (Purn.) Soeharto.
“Persawahan di Moai ini merupakan yang pertama dibuka di
Wamena dan Papua Pegunungan. Sejak tahun 1983, sawah ini menjadi cikal bakal
pengembangan pertanian padi di wilayah pegunungan,” ungkap Bupati Atenius
Murip.
Bupati menuturkan, dari hasil panen tahun 2025, kelompok
tani di wilayah Hubikiak meliputi Moai, Kosilapok, dan Likino berhasil
memproduksi sekitar 320 ton padi. Namun, menurutnya, jumlah tersebut masih
belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi beras di wilayah Jayawijaya.
“Kita masih perlu memperluas lahan dan meningkatkan
produktivitas agar mampu memenuhi kebutuhan lokal. Program ini juga merupakan
bagian dari implementasi Asta Cita Presiden yang menekankan pentingnya
ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Atenius menambahkan, pemerintah daerah bersama Kementerian
Pertanian akan terus memassifkan penanaman padi di wilayah dataran tinggi
sebagai upaya untuk menjadikan Jayawijaya sebagai salah satu lumbung pangan
Papua Pegunungan.
“Jika produksi kita sudah mencukupi kebutuhan di Jayawijaya
dan lima kabupaten sekitar, kami akan melaporkan ke Menteri Pertanian dan
Presiden agar Bulog membeli beras lokal hasil petani Jayawijaya. Dengan
demikian, ekonomi masyarakat meningkat dan perputaran uang di daerah akan lebih
baik,” tegas Bupati.
Usai melakukan panen simbolis, Bupati bersama para petani
dan pimpinan OPD memanjatkan doa syukur sebelum memotong batang padi pertama.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan pesan kepada Presiden dan Menteri
Pertanian di Jakarta.
“Dari Lembah Baliem, Wamena, Jayawijaya kami sudah mulai
menanam dan hari ini sudah panen 10,5 hektare. Ini hasil kerja nyata petani
kami untuk mendukung arahan Presiden dan Menteri Pertanian,” ujar Atenius
sambil mengangkat batang padi hasil panen.
Kegiatan panen raya ini menjadi momentum penting bagi
pemerintah dan masyarakat Jayawijaya dalam mewujudkan kemandirian pangan serta
memperkuat sektor pertanian di wilayah pegunungan tengah Papua.
Penulis: MJ.MW
Editor: Sianturi

 
                             
                                    
 
                                                     
                                                     
                                                     
                                                     
                                                     
                                                     
                                                     
                                                     
                                                     
                                                    