SALAM PAPUA (TIMIKA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika
mengajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026
sebesar Rp5,6 triliun.
Besaran tersebut disampaikan dalam Rapat Paripurna I Masa
Sidang III tentang Pembahasan Rancangan APBD (RAPBD) Kabupaten Mimika Tahun
2026, yang digelar di Ruang Paripurna DPRK Mimika, Selasa (25/11/2024).
Rapat dipimpin Ketua DPRK Mimika, Primus Natikapereyau,
didampingi Wakil Ketua I Asri Akkas Wakil dan Wakil Ketua III Ester Tsenawatme.
Hadir pula Bupati Mimika Johannes Rettob, Wakil Bupati Emanuel Kemong, Pj Sekda
Abraham Kateyau, Sekwan Gat Tebay, pimpinan OPD, serta unsur Forkopimda.
Bupati Mimika, Johannes Rettob menjelaskan bahwa rancangan
APBD tersebut telah disusun berdasarkan kemampuan keuangan daerah, termasuk
proyeksi dana transfer dari pemerintah pusat dan provinsi, serta pendapatan
daerah lainnya.
Johannes mengatakan, rancangan APBD tahun anggaran 2026 ini
telah disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, termasuk rencana penerimaan
yang berasal dari dana transfer pemerintah pusat, pendapatan transfer dari
provinsi dan pendapatan daerah yang sah.
Pendapatan daerah APBD tahun anggaran 2026 ditargetkan
sebesar Rp 5.644.590.782.243,00 terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
ditargetkan sebesar Rp 585.805.576.099,00, pendapatan dana transfer
direncanakan sebesar Rp 3.255.785.206.144,00 lain-lain pendapatan daerah yang
direncanakan sebesar Rp 1.803.000.000.000,00.
Selain itu, belanja daerah APBD tahun anggaran 2026
direncanakan sebesar Rp 5.638.890.782.243,00 yang terdiri dari belanja operasi,
ditargetkan sebesar Rp 3.443.194.084.470,00 belanja modal ditargetkan sebesar
Rp 1.766.461.196.223,00.
Lanjutnya, belanja tidak terduga, ditargetkan sebesar Rp 70.000.000.000,00
belanja transfer, ditargetkan sebesar Rp 359.235.501.550,00.
“Sementara itu untuk pembiayaan daerah pada APBD tahun
anggaran 2026 direncanakan sebesar RP. 5.700.000.000,00 yang terdiri dari
penerimaan pembiayaan sebesar Rp 0,00 dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp
5.700.000.000,00. Yang merupakan penyertaan modal daerah PT. BPD (Bank Papua),
penyertaan modal daerah PT Mimika Abadi Sejahtera dan pernyertaan modal daerah
PT Papua Disvestasi Mandiri,” ungkap Johannes.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi


