SALAM PAPUA (TIMIKA) – Dalam satu tahun masa kepengurusan, Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI), mencatat berbagai kontribusi signifikan bagi masyarakat Kabupaten Mimika, khususnya melalui program pendidikan, kesehatan, dan penguatan ekonomi.

Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus YPMAK, Dr. Leonardus Tumuka, pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-6 YPMAK yang berlangsung di Multi Purpose Community Center (MPCC), Kamis (18/12/2025).

Menurut Leonardus, YPMAK berada dalam fase transformasi yang menuntut kesinambungan program agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Pengurus saat ini, kata dia, berupaya menyambung dan memperkuat program-program yang telah berjalan dari tahun ke tahun agar berdampak jangka panjang.

“Dalam proses transformasi ini, kami memastikan program-program YPMAK tidak terputus, tetapi justru diperkuat sehingga memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Selama satu tahun kepengurusan, YPMAK mencatat sejumlah capaian strategis. Di antaranya, meraih lima penghargaan dalam ajang Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Award 2025 yang diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerja sama dengan Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF).

Di bidang pendidikan dan kesehatan, YPMAK berhasil meluluskan dua dokter yang kini telah bertugas, serta membina dua anak asli Papua hingga diterima sebagai praja di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

“Keberhasilan membina dua anak hingga masuk IPDN merupakan pencapaian yang sangat bersejarah dan bernilai bagi kami,” kata Leonardus.

Sementara di sektor ekonomi, YPMAK terus mendorong penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk pengembangan usaha toko sembako yang dijalankan bersama Bank BTN.

Leonardus menegaskan, seluruh capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan PT Freeport Indonesia sebagai mitra dan sponsor utama YPMAK, serta sinergi dengan berbagai pihak. Ia berharap, program-program yang telah dijalankan mendapat dukungan berkelanjutan dari masyarakat sebagai penerima manfaat.

“Apa yang kami lakukan harus dimanfaatkan secara maksimal. Pemberdayaan ini pada akhirnya menjadi tanggung jawab bersama, terutama masyarakat sebagai penerima manfaat,” tutupnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi