SALAM PAPUA (TIMIKA) – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), selaku pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI), meluruskan informasi yang beredar di tengah masyarakat terkait adanya pembagian dana tunai untuk perayaan Natal 25 Desember 2025.

YPMAK menegaskan tidak ada alokasi maupun penyediaan dana Natal yang diperuntukkan bagi masyarakat suku Amungme, Suku Kamoro, maupun masyarakat Papua lainnya di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Penegasan tersebut disampaikan Ketua Pengurus YPMAK, Dr. Leonardus Tumuka, melalui rilis resmi yang diterima salampapua.com, Senin (15/12/2025), sebagai respons atas isu yang berkembang di masyarakat mengenai bantuan finansial jelang hari raya.

Leonardus menjelaskan, sejak Jumat (12/12/2025) hingga Senin (15/12/2025), sejumlah warga, khususnya ibu-ibu, mendatangi Kantor YPMAK di Jalan Yos Sudarso dengan membawa fotokopi buku rekening bank untuk dikumpulkan. Mereka mengaku mendapat informasi bahwa YPMAK akan membagikan dana tunai Natal.

“Informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan. Kami merasa perlu menyampaikan klarifikasi ini agar masyarakat tidak tertipu oleh informasi yang tidak bertanggung jawab,” tegas Leonardus.

Ia menegaskan bahwa YPMAK menjalankan mandat sebagai pengelola Dana Kemitraan PTFI berdasarkan program dan mekanisme yang telah ditetapkan secara sistematis, bukan berdasarkan kegiatan insidentil seperti perayaan hari besar keagamaan.

Menurut Leonardus, fokus utama program YPMAK berada pada tiga pilar utama, yakni pendidikan, kesehatan, dan sosial ekonomi, serta program kemitraan atau program khusus yang mendukung kegiatan strategis masyarakat.

“Seluruh pengelolaan dana dilakukan melalui divisi teknis dan harus mengacu pada keputusan Rapat Pembina YPMAK. Tidak ada mata anggaran yang dialokasikan secara sembarangan, apalagi untuk pembagian dana Natal,” jelasnya.

Melalui klarifikasi ini, YPMAK mengimbau masyarakat Suku Amungme, Suku Kamoro, serta warga Mimika secara umum agar lebih berhati-hati dan kritis dalam menerima informasi. Masyarakat diminta hanya mempercayai informasi yang bersumber dari saluran resmi yayasan guna menghindari kesalahpahaman serta menjaga situasi sosial tetap kondusif menjelang akhir tahun 2025.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi