SALAM PAPUA (TIMIKA) - Menjadi rekomendasi sekolah Adiwiyata, SD Inpres Timika II berkunjung ke Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika, Rabu (7/2/2024).

Seperti diketahui sekolah Adiwiyata secara Internasional disebut pula sebagai Green School yang merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Kepala DLH Kabupaten Mimika, Frans Kambu mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan program dari sekolah, yang mana DLH menerima dan mengajarkan yang dibutuhkan dalam program sekolah tersebut.

“Hal ini sangat luar biasa, program yang diajarkan bagi anak sehingga kebersihan lingkungan ini bisa dikenal semua elemen di Timika,” ujarnya.

Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang dilakukan para siswa dalam kunjungan ke DLH yakni melihat proses pemilihan sampah, proses pengepresan sampah untuk di kirim ke Surabaya, cara kerja mesin penghancur sampah, mengelola sampah agar bisa menghasilkan uang dan mendapatkan materi terkait menjaga lingkungan yang sehat.

“Pembalajaran ini sangat bagus didapatkan bagi usia dini seperti mereka, sehingga ini bisa menjadi motivasi bagi anak-anak untuk mencintai lingkungan. Pembelajaran ini juga dapat mereka teruskan kepada anak-anak lain atau bahkan orang tua mereka, jadi dari rumah mereka sudah dapat memilah-milah sampah,” jelasnya.

Ia juga berharap bukan hanya SD Inpres Timika II yang datang berkunjung, tetapi juga dari sekolah ataupun instansi lainnya, sehingga ke depannya masyarakat Mimika bisa mengetahui pentingnya pemilahan sampah dan pentingnya lingkungan yang bersih.

“Jadi siapa pun yang mau berkolaborasi bisa datang ke DLH, kami sangat menerima untuk belajar, kalau ini dilakukan saya yakin sampah di Timika bisa berkurang,” harapnya.

Sementara itu Guru Pendamping SD Inpres Timika II, Susi Handayani mengungkapkan, SD Inpres Timika II merupakan satu-satunya rekomendasi sekolah Adiwiyata, sehingga dalam tahun ini programnya adalah sekolah aman bencana. Walaupun diketahui untuk Timika kurang terjadinya bencana alam, namun banjir masih sering terjadi karena sampah yang menumpuk.

“Kali ini programnya sekolah aman bencana, sebelumnya telah kita kunjungi BMKG dan sekarang kita lakukan kunjungan ke DLH. Anak-anak belajar mengolah sampah yang baik sehingga lingkungan sehat, dan sampah bisa mempunyai nilai ekonomi,” ujarnya.

Menurutnya, program yang dipelajari ini akan dilombakan di tingkat Nasional sehingga penting bagi murid yang mengikuti kegiatan tersebut menjadi duta di sekolah dan memberikan pemahaman kepada murid lainnya.

“Nah apa yang didapatkan dalam kunjungan ini akan diperlombakan di tingkat Nasional nantinya. Jadi 20 murid yang ikut ini akan menjadi duta di sekolah. Kita berharap dengan kunjungan ini murid bisa memanfaatkan ilmunya dan menerapkan di lingkungan sekolah maupun di rumah,” harapnya.

Penulis: Evita

Editor: Jimmy