SALAM PAPUA (TIMIKA) - Sebanyak 20 murid Sekolah
Asrama Taruna Papua (SATP) mengikuti pelatihan interaktif pengembangan diri
bertajuk "SATP Road to Mainstage Broadway Jakarta", di SP4 Timika,
Kabupaten Mimika, pada Kamis (28/2/2024).
"Kegiatan ini untuk membuka wawasan dan cakrawala
berpikir, serta mengajak para siswa untuk berani bermimpi dan
mewujudkannya," kata Kepala Sekolah SATP, Yohana Tnunay.
Yohana mengatakan, para siswa sangat gembira dan terlibat
aktif selama pelatihan yang berlangsung sehari penuh ini. Mereka terpilih
melalui seleksi internal sekolah, dimana setiap murid menampilkan bakat dan
minatnya dalam bidang seni di antaranya Tari, Acting, Vocal Group, Melofon,
Lukis, Drum, Puisi, Modern Dance. Total terdapat 86 siswa yang mengikuti
seleksi, dari kelas 4 SD sampai kelas 8 SMP (usia 10-15 tahun).
Sementara Co-Founder & Program Director Camp Broadway
Indonesia, Adit Marciano mengatakan bahwa pelatihan bertema "Bersinar
Bersama" merupakan kegiatan interaktif workshop personal development yang
dibagi menjadi tiga bagian.
Sesi pertama "Aku, Mimpi, dan Pelindungku", sesi
kedua "Aku dan Talentaku", dan sesi terakhir "Aku dan
Refleksiku", bersama dengan Laura Muljadi, seorang Pengajar Seni dan Model
Profesional.
"Saya tidak boleh patah semangat, agar menjadi orang
yang berguna bagi Tanah Papua dan Indonesia" tulis Monsela Janampa siswi
kelas 6E di selembar kartu berbentuk bintang pada sesi "Aku, Mimpi dan Pelindungku'. Sebuah
sesi yang mengajak anak-anak menuliskan cita-citanya dan apa yang menjadi
motivasi dalam menjalani keseharian mereka.
"Saya ingin menjadi Pekerja Tambang, menggantikan Bapa
saya di Tembagapura" tulis Evarella Hanau, siswi kelas 8E, pada kertas
bintang miliknya. Sesi diharapkan dapat menyemangati anak-anak dan tidak putus
asa mengejar impian melalui simbol atau gambar yang mereka tulis di kertas
bintang yang diberikan.
"Aku dan Talentaku" menjadi sesi kedua yang
merupakan permainan interaktif yang memberikan kesempatan anak anak belajar
seni dasar teater yaitu penghayatan karakter melalui untaian kalimat, ekspresif
melalui gerak dan mimik wajah, serta keharmonisan dalam gerak tari.
Di sesi 'Aku dan Refleksiku', anak-anak mengungkapkan apa
yang mereka rasakan selama mengikuti sesi pelatihan serta pembekalan tentang
keberhasilan, kegagalan, kesulitan adalah sebuah proses perjalanan yang harus
dilalui oleh mereka untuk menggapai apa yang dicita-citakan.
Untuk diketahui Camp Broadway Indonesia (CBI) merupakan
wadah pelatihan anak-anak dan remaja bernyanyi, menari, dan berakting yang
disajikan dalam bentuk teater musik. CBI satu-satunya lembaga resmi di
Indonesia yang memegang lisensi dari Camp Broadway New York.
"Pada Juni mendatang, Camp Broadway Indonesia akan
menyelenggarakan Mainstage Broadway Jakarta selama 6 hari dimana anak-anak akan
berlatih menari, menyanyi, berakting dan kemudian di akhir pelatihan berpentas
disaksikan langsung oleh publik. Kedatangan kami ke SATP ini untuk menyeleksi
talenta-talenta muda yang nantinya akan mengikuti camp di Jakarta," kata
Adit.
Sedangkan Senior Vice President Community Development PT
Freeport Indonesia (PTFI), Nathan Kum mengatakan SATP adalah bagian dari
investasi sosial yang telah menjadi komitmen PTFI kepada generasi muda Papua.
"Dalam menjalankan usaha pertambangan, PTFI senantiasa
memperhatikan pengembangan masyarakat Amungme, Kamoro, dan 5 suku kekerabatan
yang tinggal di sekitar wilayah operasi perusahaan, serta masyarakat Papua
lainnya. Pendidikan yang berkualitas dan bermartabat bagi anak-anak Papua
adalah prioritas,” kata Nathan.
Selain di bidang pendidikan, investasi sosial PTFI mencakup
bidang pemberdayaan masyarakat, pelestarian seni dan budaya, pengembangan
talenta muda Papua di bidang olahraga, pengembangan infrastruktur, kesehatan,
dan ekonomi.
SATP adalah sekolah berbasis asrama milik Yayasan
Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) yang dikelola oleh Yayasan
Pendidikan Lokon (YPL) Perwakilan Timika. Tahun ini sebanyak 1.116 murid
mengenyam pendidikan di SATP, terdiri dari 834 anak SD dan 282 anak SMP.
SATP mengembangkan Kurikulum Merdeka yang diturunkan dalam
pendidikan berbasis kehidupan kontekstual Papua. Dalam proses pembelajaran,
SATP mengacu pada Kurikulum Nasional yang dikembangkan dengan memperhatikan
nilai-nilai kearifan lokal dalam bentuk kurikulum berbasis kehidupan
kontekstual Papua.
Adapun YPMAK mengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia
untuk pengembangan masyarakat. Program-program YPMAK difokuskan untuk
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Amungme dan Kamoro, serta lima suku
kekerabatan (Dani, Damal, Moni, Mee dan Nduga) di Kabupaten Mimika. Khususnya mencakup
bidang sosial, kemanusiaan, dan keagamaan.
Editor: Jimmy