SALAM PAPUA (TIMIKA) - Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mimika, Aji Supraptaji mengatakan bahwa pada tanggal 20 April 2023 akan terjadi Gerhana Matahari total atau Hibrida.

Gerhana Matahari tersebut dapat disaksikan secara total di Biak, sedangkan di wilayah lain di Papua seperti halnya di Timika hanya bisa menyaksikan setengah atau adanya irisan dari gerhana.

“Gerhana ini kan titik utamanya di Indonesia Timur yaitu di Biak, Kaimana, dan pulau Kisar, kita di sini tidak bisa lihat total dimana bentuknya tidak tertutup sempurna tetapi ada kena irisan,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (19/4/2023).

Aji menegaskan fenomena ini tidak ada kaitannya dengan akan terjadinya perubahan cuaca apa pun, baik di perairan maupun udara.

“BMKG hanya imbau bagi masyarakat yang ingin melihat proses gerhana matahari jangan dengan mata telanjang karena radiasinya dapat merusak mata, gunakanlah kacamata khusus atau dilapisi filter yang standar,” jelasnya.

Sementara itu, saat ditanya terkait prakiraan cuaca menjelang dan saat hari raya Idul Fitri atau untuk sepekan mendatang, dirinya menjawab bahwa cuacanya tetap sama dengan hari-hari sebelumnya.

“Kalau cuaca di akhir bulan masih sama yah dengan cuaca sebulan ini, dimana perkiraannya pagi hari cerah tapi di sore hari atau malam akan turun hujan,” ujarnya.

Di Timika terdapat Gunung Cartenz sehingga mengakibatkan angin yang membawa embun dan tertiup di sore hari dari tenggara atau dari perairan tidak terlepas ke wilayah lain.

“Jadi angin ini tidak terbawa ke wilayah lain, sehingga pada sore hari Timika cenderung turun hujan, yah tapi kita di Papua ini kan selalu ada hujan lokal, jadi untuk hujan kurang menentu,” tutupnya.

Wartawan: Evita

Editor: Jimmy