SALAM PAPUA (TIMIKA) – Menanggapi keluhan masyarakat
yang kesulitan membangun tempat usaha lantaran terhambat kabel yang bergelantungan
tidak teratur di pinggir jalan, Manager PT. PLN (Persero) UP3 Timika, Mahly J.
Kbarek menyebutkan bahwa instalasi kabel tersebut bukan hanya milik PLN.
Menurut Mahly, jaringan kabel yang melintang tersebut bukan
hanya milik PLN, tapi ada juga milik fasilitas publik lainnya seperti Telkom,
Telkomsel, TV Kabel dan media lainnya yang memiliki instalasi yang sama.
“Kabel-kabel yang melintang itu bukan hanya milik PLN saja,
tapi ada juga perusahaan lain,” ungkapnya, Senin (10/4/2023).
Dia mengatakan, pembangunan jaringan listrik akan bertambah
sesuai dengan pertumbuhan pelanggan yang sangat pesat. Perubahan-perubahan pada
jaringan listrik juga tentunya akan berdampak bagi masyarakat umum atau
pelanggan, terutama bagi masyarakat yang bermukim di pinggir jalan, perkantoran
ataupun yang memiliki tempat usaha di jalan akses utama dan dilewati jaringan
listrik.
Adanya instalasi kabel tentunya menjadi satu kendala yang
mendesak masyarakat mencari akal dan bertanya-tanya harus melapor ke instansi
yang mana. Karena itu, dia menegaskan, jika masyarakat menemukan bahwa yang
menjadi penghambat merupakan instalasi PLN, maka dipersilakan menyampaikan
melalui aplikasi PLN mobile 123. Petugas PLN akan secara cepat merespon jika
diketahui adanya keluhan melalui aplikasi tersebut.
“Bagi masyarakat yang hendak bangun usaha dan terhambat
dengan adanya jaringan listrik, maka silakan berkoordinasi melalui aplikasi mobile yang ada. Kalau tidak melalui
aplikasi mobile, silakan datang langsung ke kantor PLN, ke Pos layanan gangguan,
petugas kami selalu cepat merespon,” ungkapnya.
Adapun hal teknis yang akan dipertimbangkan di lapangan
contohnya adanya tiang listrik di tempat yang akan dibangun tempat usaha milik
warga. Tiang listrik tersebut nantinya akan direlokasi, namun akan berdampak
pada pemadaman yang meluas.
Sebelumnya warga Jalan Cenderawasih, Jhon B mengaku bahwa
dirinya mengalami kendala saat membangun tempat usaha kios di pinggir jalan
lantaran adanya kabel yang melintang sangat rendah.
“Saya sempat keluhkan ke pegawai PLN tapi tidak ada tindak
lanjutnya. Bagaimana kita mau bangun tempat usaha, kalau kabel banyak dan
sangat rendah,” katanya kepada salampapua.com.
Sementara Adi Arta yang merupakan warga Pasar SP2 mengaku,
kabel yang melintang rendah di depan gerbang masuk pasar SP2 sangat menghambat
aktivitas masyarakat. Beberapa kali barang yang diangkut mobil pick up miliknya
terjatuh karena tersangkut kabel.
“Saya pernah angkut spring bed dan beberapa perabot dapur
untuk dijual, tapi jatuh gara-gara kabel. Jadi saya harus geser kabelnya baru
bisa lewat. Saya tidak tuduh itu kabel milik PLN, tapi berharap supaya semua
perusahaan yang memiliki kabel harus bertanggungjawab,” ujarnya.
Wartawan : Acik
Editor : Jimmy