SALAM PAPUA (TIMIKA) – Bocah laki-laki berusia 12 tahun yang masih duduk di bangku  kelas V di salah satu SD di Timika dikeroyok dua orang pria dewasa yang merupakan tetangga korban di Jalan Megantara Kompleks Rumah Hantu Timika, Papua Tengah, sekira pukul 20.00 WIT, Senin (22/5/2023) lalu.

Peristiwa tersebut langsung dilaporkan pihak keluarga korban ke Polres Mimika dan berharap agar Polisi secepatnya menangkap dua pelaku berinisial EF dan ED tersebut.

“Malam kejadian saya langsung lapor, hari ini korban dimintai keterangan di Reskrim Polres Mimika.  Dua pelaku itu ada di rumahnya. Kami mau supaya dua pelaku itu ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya karena yang mereka keroyok ini anak kecil dan tanpa salah,” ungkap ibu korban di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Rabu (24/5/2023).

Dijelaskan, kejadian bermula saat korban membeli permen di kios salah satu pelaku. Namun saat membeli permen, korban memilih permen dengan kemasan warna pink. Saat melihat korban memilih permen tersebut, langsung diejek dengan nada candaan oleh seorang teman korban yang kebetulan saat itu berdiri di depan kios tersebut. Teman korban bercanda: “kenapa ko (kamu) pilih permen pink, ko (kamu) macam banci saja”. Korban pun spontan membalas candaan temannya tersebut dengan kata kasar, tapi candaan korban ternyata menyinggung perasaan Istri pemilik kios (salah seorang pelaku), dan langsung menegur korban agar tidak berbicara kotor atau berbicara kasar: “ade kalau mau bicara maki jangan di sini tapi ke tempat lain”.

Saat korban kembali ke rumahnya, korban kembali teriakan bahasa guyonan ke temannya yang masih berdiri di depan kios pelaku. Korban berlari sambil berteriak: “50” (guyonan gaul yang saat ini viral di media sosial khususnya TikTok).

Disampaikan bahwa saat mendekati rumahnya, korban terkejut ada orang yang memukul di kepala bagian belakang, sehingga korban terjatuh. Saat korban bangkit, pelaku tersebut kembali menampar  keras di kedua pipi korban. Parahnya, tidak selang beberapa lama, satu pelaku lainnya juga datang dan ikut mengeroyok korban dengan cara ditendang di bagian perut dan mendorong korban hingga kepalanya terbentur di dinding rumah warga di TKP.

“Beruntung ada banyak saksi yang lihat kejadian itu. Para saksi sempat melerai, tapi pelaku yang  postur tubuh besar masih memukul korban,” katanya.

Kejadian tersebut juga sempat dilihat Ibu korban yang saat menunggu korban di depan rumah. Ibu korban langsung memanggil Ayah korban untuk melihat siapa yang dikeroyok tersebut. Ayah korban pun terkejut saat mengetahui anaknya yang dianiaya.

“Malam itu juga kami langsung ke RSUD untuk visum. Sampai sekarang anak saya mengeluh sakit di bagian kepala akibat benturan. Anak saya juga masih mengeluh sakit di bagian perut dan kantung kemihnya. Pipinya juga masih membengkak. Saya sangat berharap dua pelaku itu ditangkap,” tegasnya.

Wartawan : Acik

Editor : Jimmy