SALAM PAPUA (TIMIKA) - Unit Penyelenggara Bandar
Udara (UPBU) Mozes Kilangin Timika menggelar Rapat Koordinasi tentang subsidi
Angkutan Udara Perintis I koordinator wilayah UPBU Mozes Kilangin tahun
anggaran 2023, yang berlangsung di Hotel Swiss Belinn Timika, Rabu (3/5/2023).
Rapat koordinasi ini untuk mengevaluasi pelaksanaan angkutan
udara perintis tahun 2023 serta perencanaan angkutan perintis ke depannya
bersama pemerintah daerah di wilayah Papua.
Kepala UPBU Mozes Kilangin Timika, Soekarjo mengatakan bahwa
Timika menjadi salah satu koordinator wilayah subsidi angkutan udara perintis
yang membawahi beberapa rute di beberapa Kabupaten baik Kabupaten di Provinsi
Papua Tengah maupun di luar Papua Tengah.
"Contohnya kita ada pengembangan sampai ke Papua Barat
dan Papua Selatan," jelasnya.
Kegiatan ini juga dilaksanakan untuk mengevaluasi angkutan
perintis, sudah sejauhmana dan apakah menyentuh masyarakat atau tidak, atau ada
sesuatu yang tidak pas?
Pasalnya, penerbangan perintis merupakan program prioritas
bagi masyarakat, terutama warga yang berada di kawasan tertinggal, terluar dan
terpencil.
"Kegiatan ini juga saya laksanakan untuk rapat
koordinasi tingkat nasional yang akan diadakan di Bali tanggal 15 Mei nanti,"
tuturnya.
Adapun angkutan udara perintis yang dimaksud yakni angkutan
perintis penumpang maupun Program Jembatan Udara yang di dalamnya terdiri
angkutan udara perintis cargo maupun subsidi angkutan udara cargo.
Daerah cakupan Timika ada 14 rute untuk subsidi angkutan
udara penumpang yang dilayani saat ini yakni oleh Asian One, dan 14 rute juga
yang dilayani oleh Susi Air.
Sementara untuk cargonya, 5 rute untuk Asian One dan 14 rute
Susi Air, serta ada 1 rute yang namanya konektivitas tol laut jembatan udara.
"Jadi kita evaluasi apakah semua berjalan baik atau
tidak, apakah ada permainan tiket untuk perintis itu kita evaluasi. Kenapa kita
melibatkan pemerintah daerah karena secara langsung menyentuh ke
masyarakat," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam pertemuan ini, yang menjadi keluhan peserta
adalah kekurangan jumlah penerbangan dan kapasitas penumpang tidak seimbang.
"Jadi nanti keluhan dan masukan semuanya akan menjadi
perhatian kami dan operator penerbangan ke depannya," tutupnya.
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy