SALAM PAPUA (TIMIKA) - Direktur Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme-Kamoro (YPMAK) Vebian Magal menjawab tuduhan adanya mahasiswa Peserta Pendidikan Kamoro yang selama tiga semester menggunakan biaya pribadi dan tidak dibiayai.

"Kalau masalah penanganan pendidikan 3 semester itu ngeri, kenapa ngeri karena peserta yang resmi itu membiarkan selama setahun 6 bulan, tidak mungkin tidak kita bayarkan," ujar Vebian kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (4/5/2023).

Vebian mengatakan bahwa dirinya baru saja menggelar rapat dengan Divisi Pendidikan dan penanggungjawabnya yakni Wakil Direktur Program dan Evaluasi. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap data resmi, hasilnya peserta pendidikan yang tidak dibayar selama 3 semester itu tidak ada.

"Saya sudah rapat, tadi saya cek mana data resmi yang kami tidak bayar selama 3 semester itu, ternyata tidak ada. Berarti Mariunus Maknaipeku kategori orang yang tidak bertanggungjawab," ungkapnya.

Vebian menjelaskan, Akademi Keperawatan (Akper) merupakan yang resmi dan bukan peserta beasiswa tapi bantuan Pendidikan.

“Akper, PGSD, STIE JB, UTI itu semua bantuan Pendidikan tapi harus berdasarkan Perjanjian Kerjasama (PKS) bayarnya. Jadi yang menjadi mitra itu adalah STT Russell dan yang bisa menjadi tanggungjawab hanya bayar semester Pendidikan adalah di Akper itu 28 anak, PGSD 40 anak, STIE JB 72 anak, STT Russell 76 anak, UTI 75 anak, dan total 291 anak yang menjadi tanggungjawab Pendidikan YPMAK,” jelasnya.

Selain itu, sekolah mitra YPMAK yang resmi di Timika yakni Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP).

"Dan mitra kami yang resmi di sini itu Sekolah Asrama Taruna Papua, yang lain di luar itu bantuan pendidikan," jelasnya.

Dia menambahkan, untuk bantuan Pendidikan yang berada di luar Mimika seperti di Jayapura di Kampung Harapan SMAN 3, USTJ, Uncen, Unipa Manokwari, untuk di bagian Indonesia Tengah seperti Unsrat, SMA/SMP Lokon, di Jawa Timur ada Widya Mandala, UM Malang dan Sekolah Pilot di Banyuwangi.

"Kemudian untuk di Jawa Tengah seperti di Sanata Dharma, Universitas Katolik Sogiyopranoto, binterbusih-binterbusih yayasan yang menangani peserta beasiswa umum, di Jawa Barat yakni Ikopin Bandung," jelasnya lagi.

Di sisi lain, Vebian mengungkapkan bahwa anak-anak Amungme-Kamoro tidak otomatis menjadi tanggungan YPMAK.

“Tidak semua anak Amungme-Kamoro kami tanggung, ada ruang lingkupnya, ada batasan-batasanya. Jadi silakan orang tua mana yang merasa anaknya biaya sendiri ya komunikasi dengan pemerintah, tapi ketika itu peserta resmi datang komunikasi dengan kami. Kami ada data pembayarannya, semua ada mekanismenya, SOP yang jelas, peraturan jelas. Kami layani khusus Pendidikan itu 3000 orang, itu kuotanya, dari Pendidikan Dasar sampai Perguruan Tinggi,” tuturnya.

Wartawan: Evita

Editor: Jimmy