SALAM PAPUA (TIMIKA) – Sebanyak 24 Pemuda di Kabupaten
Mimika, Papua Tengah, mengikuti pelatihan digital marketing dan konten kreasi
yang digelar PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan pemateri dari Remote Skills
Academy (RSA) yang bermarkas di Bali.
Pelatihan yang digelar di Rimba Papua Hotel dan Mile 21 ini
berlangsung pada 13-14 Juni 2023 yang diikuti oleh para pemuda di Mimika dengan
latar belakang beragam, di antaranya ASN/PNS, akademisi, guru, influencer, ibu
rumah tangga, freelancer, fotografer, videografer, dan komunitas penggiat media
sosial di Timika.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kreativitas
dan bakat para Pemuda terutama sebagai pencakap (story-teller) dan konten
kreasi pada platform media digital, memaksimalkan digital media untuk
berbisnis, edukasi maupun sebagai influencer bagi diri sendiri dan komunitas
mereka.
Technical Expert External Communication PTFI, Kerry Yarangga
mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sebagai bagian dari kampanye
keberlanjutan dan inisiatif inklusivitas PTFI dengan melibatkan pemuda Papua
dalam pemaparan keberlanjutan PTFI.
Menurut Kerry, dengan maraknya teknologi digital, ada
peluang untuk mengatasi tantangan tersebut dengan memberdayakan pemuda Papua melalui
keterampilan pemasaran digital di media sosial.
PTFI sebagai inisiator pelatihan akan terus memperhatikan
kemajuan positif anak-anak muda. Diharapkan ke depan, para peserta pelatihan
akan dapat memberdayakan komunitas pemuda Papua yang lain dengan berbagi
keterampilan yang didapat dari pelatihan ini.
"Salah satu rencana PTFI melalui Corporate
Communications (Corcom) di tahun 2023 untuk terlibat dan membuat program yang
bermanfaat bagi anak-anak muda Papua atau pun non-Papua di Timika,” ujarnya Rabu (14/6/2023)
Sementara itu salah satu Trainer dari Remote Skill Academy,
Lia Sadia menjelaskan, materi hari pertama adalah strategi digital marketing
yaitu mempelajari bagaimana membuat konten digital marketing yaitu teori
strategi Campain dan Fano, konten marketing dan konten pilar yaitu bagaimana
caranya membuat rencana konten, konten relation wokrshop terkait produksi
konten dan mengedit dengan beberapa digital tools.
"Hari pertama materinya terkait teori tentang digital
marketing dan dilanjutkan dengan materi chat GBT menggunakan artivisual intelegent
termasuk membuat image dari teks. Terakhir kita melatih para peserta tentang
membangun personal branding melalui Sosmed," jelasnya.
Untuk hari kedua pelatihan dilakukan full praktik melakukan
produksi konten hingga peserta mempresntasikan hasil karyanya.
"Pagi hari ini (hari kedua, Red) kita praktik langsung
di area reklamasi MP 21 PTFI untuk produksi konten, kemudian peserta diminta
untuk mempresentasikan apa yang mereka buat," ujarnya.
Lia mengungkapkan, dirinya sebagai trainer memiliki
spesialisasi dari RSA yaitu melatih klien agar langsung praktik dan familiar
dengan apa yang didapat serta berhubungan dengan dunia kerja digital.
Menurutnya, para peserta sudah lama menggunakan sosial media
tetapi selama ini mereka langsung membuat konten tanpa membuat perencanaan,
strategi dan arah konten tersebut. Dengan mengikuti kegiatan ini nantinya bisa
meningkatkan penghasilan dan cara mendapat peluang.
Testimoni dari perwakilan peserta wanita, Siska mengatakan
bahwa dirinya sangat senang dapat mengikuti pelatihan ini. Menurutnya pelatihan
ini memberi ilmu baru baginya yang berprofesi sebagai ASN dan memiliki kerja
sampingan sebagai penjual barang secara online.
“Saya dulu mengira kita menjual begitu saja, setelah ikut
pelatihan ini saya baru tahu untuk berjualan pun harus memiliki teknik dan
perencanaan sehingga apa yang kita jual secara online semakin menarik dan
banyak dilirik konsumen,” tuturnya.
Sedangkan menurut Fransiskus Kemong, pemuda asal Timika ini,
kegiatan tersebut merupakan peluang bagi anak-anak muda untuk mendapat ilmu
baru yang dapat diterapkan langsung di zaman yang serba digital seperti Chat
GPT, Canva, Cap Cut, dan lain sebagainya.
“Saya berharap Freeport membuat pelatihan ini tidak sampai
di sini tetapi terus dikembangkan bahkan bisa ditambah kuotanya karena anak
muda di Timika sangat memiliki potensi-potensi, hanya saja kekurangan wadah
untuk mengembangkan,” ujarnya.
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy