SALAM PAPUA (TIMIKA) - Rendahnya harga jual hasil panen
akhir-akhir ini dikeluhkan petani di SP 5 Kampung Limau Asri, Kabupaten Mimika,
Papua Tengah.
Informasi yang berhasil ditampung dari sejumlah petani, saat
ini sayuran yang dijual kepada tengkulak dengan harga Rp 7 ribu per kilogram.
Salah satu petani di Limau Asri, Sarno mengatakan harga jual
sayur kepada tengkulak tidak sebanding dengan harga jual di pasar, dimana harga
di pasar saat ini satu ikat sayur Rp 5 ribu sedangkan satu kilogram sayur bisa
menjadi 3 sampai 4 ikat.
“Kalau tengkulak membeli dari kami sangat murah. Sekarang
saja kami menjual hasil panen hanya Rp 7 ribu per kilogram. Ini jelas tidak
menguntungkan bagi kami,” ujarnya, Rabu (21/6/2023).
Dia mengungkapkan, tengkulak biasa membeli dengan harga
murah dengan alasan sayur di pasar sanagt banyak. Kalau dijual dengan harga
mahal, lama laku dan akhirnya busuk.
“Kalau kita minta kasih naik harga mereka bilang sayur
kurang laku. Mereka lebih untung, sedangkan kami untuk membeli pupuk dan
perawatan saat hujan saja kita harus menanam tumpang sari agar bisa menutupi
kerugian,” jelasnya.
Sementara itu, petani lainnya bernama Iwan menjelaskan sama
halnya dengan cabai, diambil sangat murah dengan alasan pasokan cabai dari luar
kota di pasar sangat banyak.
“Mereka ambil murah sekali padahal ini mau lebaran Idul Adha
mereka jual mahal, kita tidak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya.
Dianya berharap pemerintah dapat memperhatikan para petani,
sehingga mereka tidak terus menerus merugi.
“Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan pasar untuk
Petani lokal. Kalau kami mau menjual sendiri dengan jumlah yang banyak tidak
mungkin, bisa-bisa sayur dan cabai busuk. Paling tidak pemerintah bisa
membatasi pengiriman sayur dan cabai dari luar,” tutupnya.
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy