SALAM PAPUA (TIMIKA) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten
Mimika memastikan bahwa pendaftaran program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi
(ADik) tahun 2023 di Kabupaten Mimika 100 persen diberikan kepada Orang Asli
Papua (OAP).
Diketahui melalui platform Suara Anak Mimika (SUNAMI) Salam
Papua, seorang warga yang tidak mau namanya dipublish menyatakan agar media
mengawal penjaringan Beasiswa ADik Papua di Kabupaten Mimika.
Menurut dia, patut dipertanyakan jika nanti ada nama-nama
yang lulus dari program beasiswa tersebut ternyata bukan OAP.
Saya kemarin daftar dia (adik angkatnya, Red) tanggal 6 Juni,
katanya sudah tutup. Bah.. ini dalam edaran sudah jelas bahwa pendaftaran
dibuka sampe tanggal 9 Juni, bahkan di dalam surat edaran tidak disebutkan ada
kuotanya atau tidak, baru kenapa sudah tutup? Kalian simpan kuota itu untuk
jual ke siapa? Ternyata setelah saya cek ke teman saya yang
bagian terima dan upload berkas, dia bilang kalau banyak anak pejabat pendatang/Non
OAP yang masuk lewat jalur Beasiswa Afirmasi ADik Papua bahkan di sukunya itu
mereka centang kalau mereka Papua. Saya heran, pejabat-pejabat itu tidak mampu
ka kasih kuliah dorang punya anak, sampai rakus mau ambil haknya orang?”
ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten
Mimika, Fransiskus Bokeyau mengungkapkan bahwa Kabupaten Mimika mendapat kuota
100 orang bagi program Beasiswa ADik tahun 2023 ini. Dari 100 orang itu, 100
persen yang daftar adalah OAP.
“Saya sudah pastikan yang menerima adalah OAP, kita lihat
yang orang tuanya OAP. Jadi kalau ada yang berbicara orang yang bukan OAP juga
terima itu salah sekali. Kita lihat kalau mamanya pendatang tapi Bapanya OAP
atau sebaliknya, ya… tetap kita daftarkan,” ungkapnya, Rabu (14/6/2023)..
Menurut Fransiskus, proses pendaftarannya melalui sistem,
sehingga pada saat koutanya penuh maka secara otomatis sistem pendaftaran
langsung tertutup.
Di samping itu, Dia mengaku kouta program Beasiswa ADik ini
memang sedikit, sehingga dengan banyaknya pendaftar membuat banyak berkas yang
tidak diterima.
“Inikan programnya dari Kementerian, jadi semuanya melalui
sistem online, bahkan yang mendaftar ke kantor, kita yang bantu arahkan untuk
pendaftaran melalui aplikasi online. Di samping itu, kami juga sudah menyurat
ke Kementerian untuk penambahan sekitar 20-30 kuota. Jadi kita hanya menunggu,
apabila dijawab maka berkas-berkas yang sudah diantarkan ke kantor langsung
kita masukan,” tuturnya.
Di sisi lain, Dia menambahkan bahwa Kabupaten Mimika juga
mendapat 20 kuota bagi penerima beasiswa program Afirmasi Pendidikan Menengah
(ADeM) untuk orang Amungme dan Kamoro (Mimika Wee).
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy