SALAM PAPUA (TIMIKA) - Mencari nafkah di tengah hiruk pikuk perkembangan kota Timika tentunya menuntut setiap perantau untuk terus kreatif dalam mencari nafkah untuk kelangsungan hidup, memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga, dan bahkan untuk menyekolahkan anak demi menggapai masa depan yang lebih baik.

Siang dan malam, ratusan ribu jiwa di kota Timika berlomba-lomba berebutan menjemput rezeki dengan menjadi pekerja bahkan menjalani usaha secara mandiri.

Satu di antaranya adalah Pakde Sul. Sejak tahun 2018, pria paruh baya asal Jawa Timur ini seolah berpacu dengan waktu menjual susu kedelai murni yang diproduksinya sendiri.

“Ini susu kedelai murni. Saya olah sendiri di kontrakan saya di Irigasi, Gang Durian. Saya tinggal bersama istri dan anak bungsu saya,” ungkapnya saat ditemui salampapua.com di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan kantor Koramil 1710-02 Timika, Selasa (18/7/2023).

Ayah dari tiga orang anak ini mengaku telah menekuni usaha susu kedelai sejak tahun 2008 di tanah kelahirannya di Jawa Timur. Kemudian pada tahun 2018, ia bersama istrinya memutuskan untuk merantau ke Timika dan memulai usaha yang sama. Susu kedelai dikemas dalam botol plastik air mineral ukuran sedang dan dijual dengan harga Rp 20.000 per botolnya.

Besaran harga tersebut juga harus disesuaikan dengan turun dan naiknya harga kacang kedelai yang diimpor dari luar Papua. Cuaca yang tidak menentu di tanah yang dijuluki kota dolar ini tidak menyurutkan semangatnya demi membayar kontrakan serta menyekolahkan tiga anaknya.

“Selain biaya kontrakan, saya juga harus kuliahkan anak-anak saya. Alhamdulillah yang sulung sudah selesai kuliah di salah satu Universitas di Malang. Sekarang masih ada satu yang sementara kuliah, yang bungsu sementara SMP di Timika. Yang terpenting bagi saya adalah anak-anak harus sekolah semua,” tuturnya.

Kepada salampapua.com, sosok ramah ini mengaku bahwa susu kedelai olahannya dijamin aman untuk dikonsumsi. Setiap harinya ia menjual 20 hingga 25 botol, namun tidak setiap harinya jualannya tersebut habis lantaran cuaca yang tidak menentu.

“Laris tentu laris, tetapi semua tergantung rezeki. Biasanya laku semua tapi kalau lagi hujan hanya beberapa saja yang laku. Kadang saya jualan keliling tapi lebih sering duduk di sini saja (depan Koramil, Red),” ujar pria yang tidak bersedia diambil gambar dirinya oleh salampapua.com ini.

Adapun khasiat susu kedelai yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia ialah meningkatkan kesehatan jantung, menjaga kadar kolesterol, mengurangi gejala menopause, meningkatkan pertumbuhan rambut, memperkuat tulang dan membantu menurunkan berat badan.

“Alhamdulillah ada yang sudah jadi pelanggan karena katanya kolesterolnya ada perubahan karena sering minum susu kedelai. Berarti bermanfaat bagi kesehatan sesama,” tutupnya.

Wartawan : Acik

Editor : Jimmy