SALAM PAPUA (TIMIKA) - Bagi sebagian orang menghasilkan rupiah adalah hal yang sangat membutuhkan perjuangan dan bahkan perlu pengorbanan besar karena kondisi yang cukup memprihatinkan, begitupun dengan Mama Carolina Mirip yang berjualan hasil kebun miliknya dari pagi hingga sore.

Mama Carolina dengan ikhlas berjualan di Jalan perbatasan antara SP 2 dan SP 3 Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, demi membantu suaminya sebagai petani dalam memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari.

“Saya punya suami yang biasa tanam-tanam sayur, singkong, petatas dan cempedak, ada nangka juga, nanti suami panen baru saya dengan anak perempuan yang duduk jualan di pondok ini,” ujarnya kepada salampapua.com, Sabtu (16/9/2023).

Mama Carolina yang berasal dari Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan itu, mengungkapkan bahwa dari hasil jualannya, Dia dapat menyekolahkan keempat anaknya, bahkan anak pertama dan keduanya saat ini sedang menimba ilmu di Universitas Cenderawasih Jayapura, sedangkan anak keempat dan kelima masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

“Jadi saya punya anak ini ada lima, empat laki-laki satu perempuan, tapi saya punya anak perempuan ini dia tidak mau sekolah, katanya biar bantu-bantu mama jualan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, saat ramai dirinya bisa membawa pulang uang dari hasil jualannya sebesar Rp 500.000 tapi saat sepi hanya membawa pulang uang Rp 50.000.

“Berkat itu ada saja dari Tuhan, yang penting kita berusaha duduk jualan, tidak duduk minta-minta, Tuhan tidak tutup mata bagi hamba-Nya yang berusaha,” cerita Mama Carolina.

Mama Carolina yang berjualan di pondok miliknya dengan bangunan seadanya dan tidak ada alas untuk dia duduk ini pun berharap Pemerintah Daerah bisa memberi perhatian kepada usaha kecilnya tersebut.

“Saya tidak berharap banyak karena sudah belasan tahun saya berjualan di sini, dari masih pakai terpal hingga kami sendiri yang bangun pondok seadanya ini, tapi begitu sudah Pemerintah tutup mata dengan masyarakat yang miskin seperti kami,” tutupnya.

Wartawan: Evita

Editor: Jimmy