SALAM PAPUA (TIMIKA) - Gedung dengan tiga ruang kelas serta bangunan khusus kantor pegawai di SMP Negeri Ayuka, Distrik Mimika Timur Jauh, seakan menjadi mubazir karena anak-anak setempat lebih memilih sekolah di Mapurjaya, Distrik Mimika Timur.

Gedung sekolah permanen yang didirikan dalam satu kompleks dengan SD Negeri tersebut kini ruang kelasnya dipenuhi sampah. Di bagian belakang gedung dengan cat berwarna biru itu tampak hutan balantara. Kondisi yang sama juga tampak pada bangunan yang merupakan kantor dan ruang pegawai.

“Ini sekolah negeri yang dibangun dengan anggaran negara. Kalau tidak salah  ingat, gedung SMP ini dibangun tahun 2004. Memang tidak ada anak-anak yang mau sekolah di sini, karena mungkin mereka bosan di satu lokasi yang sama. Makanya memilih lanjut SMP di Mapurjaya,” ungkap warga Ayuka, Ota Awuta, Sabtu (23/9/2023).

Sementara warga lainnya, Yohakim Pianaipa mengaku bahwa selain karena bosan melanjutkan SMP di lingkungan yang sama, anak-anak Ayuka juga banyak yang memang tidak mau sekolah dan memilih mengikuti orang tua mencari ikan dan hasil laut lainnya serta pangkur sagu.

Pria yang berprofesi sebagai nelayan tradisional ini mengungkapkan bahwa sebagai orang tua telah berupaya memberi semangat bahkan memaksa agar anak-anaknya melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi, namun semuanya sia-sia ketika anak-anak memilih untuk berhenti sekolah.

“Betul ada beberapa yang sekolah ke Mapurjaya, tapi sebagian karena malas sekolah saja dan mau ikut orang tua menjaring ikan, cari karaka dan pangkur sagu,” ungkapnya.

Wartawan : Acik

Editor : Jimmy