SALAM PAPUA (TIMIKA) - Terhitung mulai bulan Januari
hingga 21 Februari 2024, Puskesmas Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua
Tengah telah menangani 63 kasus demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Puskesmas Timika, dr. Moses Untung saat ditemui salampapua.com,
Rabu (21/2/2023), mengatakan bahwa 63 kasus tersebut sama dengan 50% dari
jumlah kasus DBD sepanjang tahun 2023 yaitu sebanyak 125 kasus.
"Selama masyarakat tidak jaga pola hidup dan intervensi
di masing-masing lingkungan, maka ada potensi angka kasus DBD akan lebih banyak
lagi. Januari dan Februari 2024 saja sudah 63 kasus. Kita harapkan dengan DBD
ini tidak ada kematian dan semua kembali ke pola hidup dan kesadaran masyarakat
akan kebersihan lingkungan," ujarnya.
Untuk penekanan kasus DBD, Puskesmas Timika telah melakukan
rapat koordinasi lintas sektor agar lebih gencar melakukan penanganan di
masing-masing wilayah kerja. Lintas sektor itu melibatkan pemerintah Distrik,
Kelurahan, Babinsa dan Babinkantibmas serta masyarakat, karena pengendalian DBD
bukan hanya tanggung jawab Pemerintah dalam hal ini Dinkes.
"Kami sudah lakukan rapat koordinasi lintas sektor pada
Januari sesuai arahan Kepala Dinkes Mimika. Dalam rapat itu, kami membuat grup
WhatsApp supaya saling memberi informasi temuan kasus DBD," katanya.
Jika dalam satu wilayah ditemukan kasus DBD, maka tim
Puskesmas langsung melakukan penyelidikan epidemologi untuk wawancara korban
guna mengetahui sehingga memastikan penyebaran lokal atau penyebaran impor.
Tindakan lebih lanjut atas laporan tersebut ialah survei
jentik, pembagian obat pembasmi jentik (Larvasida) dan fogging. Selebihnya
ialah tanggung jawab masyarakat agar rutin membersihkan sampah, mengurus
penampungan air, menghindari gigitan nyamuk saat pagi dan sore hari.
"Yang menjadi kendala dalam upaya pencegahan
pengembangan nyamuk DBD itu adalah kesadaran masyarakat, karena jentik nyamuk
DBD itu bukan di genangan air yang kontak langsung tanah, tapi jentiknya
berkembang di wadah seperti ember, tong, bak mandi, sampah plastik, daun dan
wadah lainnya," katanya.
Penulis: Acik
Editor: Jimmy