SALAM PAPUA (TIMIKA) - Sebanyak 64 tim medis dan tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di Puskesmas Mapurjaya, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, divaksin sebagai upaya pencegahan penularan Hepatitis, yang digelar pada Sabtu (13/4/2024).

Kepala Puskesmas Mapurujaya, Onna Bunga mengungkapkan bahwa vaksin ini merupakan vaksin hepatitis khusus tim medis dan Nakes yang wajib dilakukan berdasarkan arahan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, yang dimulai dari pusat, Provinsi hingga ke Kabupaten.

Dari 64 tim medis dan Nakes, yang telah dilakukan screening dan divaksin sebanyak 33 orang dan 4 orang di antaranya dinyatakan reaktif.

"Tanggal 16 April 2024 akan dilakukan screening bagi 19 pegawai yang belum sempat divaksin hari ini, sekaligus konsultasi bersama dokter penanggungjawab bagi 4 orang yang hasilnya reaktif berdasarkan screening hari ini. Selanjutnya dipastikan apakah dari 4 orang reaktif itu merupakan Hepatitis menular ataupun Hepatitis turunan. Kalau memang Hepatitis turunan, berarti tidak berbahaya, tapi kalau Hepatitis yang menular dan berbahaya, maka yang bersangkutan akan diisolasi atau dirumahkan sambil melakukan pengobatan tuntas," ungkap Onna.

Pemeriksaan hepatitis dilakukan melalui rapid test, pengambilan darah vena dan darah kapiler.

"Saya akan tangkap siapapun kalau di hari itu (16 April, Red) masih ada yang belum mau divaksin," tegasnya.

Dilansir dari artikel kesehatan Halodoc.com, hepatitis adalah penyakit yang memiliki gejala berupa peradangan pada organ hati. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi virus, kebiasaan minum alkohol, paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu.

Jenisnya terbagi dua berdasarkan sifatnya, yaitu akut dan kronis. Jenis akut terjadi bisa secara tiba-tiba dalam kurun waktu yang cenderung singkat. Sementara yang kronis berkembang perlahan dan merupakan kondisi jangka panjang. Keduanya sama-sama mengganggu berbagai fungsi tubuh, terutama yang berkaitan dengan metabolisme. Hal ini terjadi karena hati berperan penting dalam metabolisme tubuh, seperti menghasilkan empedu, mengurai berbagai zat, menetralisir racun, mengaktifkan enzim dan lain sebagainya.

Penyakit ini tak selalu menunjukan gejala. Gejalanya baru timbul setelah tubuh terjadinya kerusakan yang dapat memengaruhi fungsi hati. Apabila bersifat akut, tanda dan gejalanya dapat muncul dengan cepat. 

Adapun sejumlah gejala yang umumnya terjadi pada pengidap penyakit ini, yaitu mengalami gejala seperti flu, mual, muntah, demam, lemas, feses berwarna pucat, mata dan kulit berubah menjadi kekuningan, nyeri di bagian perut, turun berat badan, urine menjadi gelap seperti teh, dan kehilangan nafsu makan.

Penulis: Acik

Editor: Jimmy