SALAM PAPUA (TIMIKA) - Konflik tapal batas antar warga Kabupaten Mimika, Kabupaten Deiyai dan Dogiyai di Wakia, Mimika Barat Tengah kembali memanas, hingga berujung dibakarnya rumah yang diduga milik Kepala Kampung Wakia. Konflik juga terjadi pada 28 Agustus 2024 saat malam hari. Video konflik pembakaran bangunan rumah, mobil dan alat berat diduga eksavator ini viral melalui pesan WhatsApp berantai.

Insiden ini dibenarkan oleh Kapolres Mimika, AKBP I Komang Budiartha, bahwa konflik antar warga itu terjadi sejak dua bulan terakhir. Karena itu, Polres Mimika juga telah koordinasi bersama Pemkab Mimika, bahkan telah dibahas bersama Pj Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk.

"Kejadian di Wakia itu sudah ada selama dua bulan terakhir. Saya dan Plt Bupati sudah menghadap Ibu Gubernur, nanti akan dilakukan musyawarah di Mimika," kata AKBP Komang, Kamis (29/8/2024).

Aksi pembakaran pada video viral itu dikarenakan adanya aktivitas tambang ilegal.  Sejak dua minggu lalu, AKBP I Komang telah perintahkan agar tambang ilegal tersebut ditutup.

Disebutkan, sebagai tindak lanjut atas perintah penutupan itu, maka semua alat berat yang selama ini dipakai, telah diamankan di Kampung Wakia. Sedangkan, sebagian besar masyarakat Wakia sejak beberapa hari lalu telah mengamankan diri ke arah pesisir.

"Kami sudah sampaikan ke kepala suku, kepala kampung dan tokoh lainnya di Wakia supaya tambang ilegal itu ditutup. Yang dibakar dalam video viral itu merupakan aset dari Kepala Kampung Wakia," katanya.

Guna menjamin keamanan di Wakia pasca insiden yang terjadi, sebanyak 27 personel Polres Mimika di-backup Brimob Polda Papua telah dikirim.

"Hari ini ada pergeseran 27 personel ke Wakia untuk pengamanan, karena meski telah diperintahkan ditutup, tapi informasinya masih ada orang yang melakukan aktivitas penambangan," tutupnya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi