SALAM PAPUA (TIMIKA)- Menjelang perayaan Iduladha 1446
Hijriah, sebanyak 453 ekor hewan kurban di Kabupaten Mimika dinyatakan sehat
dan layak disembelih, berdasarkan hasil pemeriksaan resmi yang dilakukan oleh
Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Papua Tengah (Karantina Papua Tengah)
bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Mimika.
Pemeriksaan antemortem dilakukan terhadap 316 ekor sapi dan
137 ekor kambing yang mayoritas berasal dari wilayah Tual dan Seram, dan saat
ini berada di kawasan SP1 dan SP4, Kecamatan Wania, Timika.
Kepala Karantina Papua Tengah, Ferdi, menyampaikan bahwa
kegiatan ini merupakan bagian dari pengawasan lalu lintas hewan sekaligus upaya
perlindungan kesehatan masyarakat.
“Kami memastikan seluruh hewan kurban yang masuk dan beredar
di Papua Tengah, khususnya Timika, telah melalui proses karantina dan pengujian
laboratorium. Ini penting untuk menjamin pelaksanaan ibadah kurban berjalan
lancar, aman, dan bebas penyakit,” ujarnya, Jumat (23/5/2025).
Proses pemeriksaan mencakup pengamatan fisik hewan,
perilaku, kondisi tubuh, dan identifikasi gejala penyakit hewan menular seperti
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), antraks, serta brucellosis.
Sementara itu, Kepala Disnakkeswan Mimika, drh. Sabelina
Fitriani, menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan tidak hanya dari sisi
kesehatan hewan, tetapi juga memperhatikan syarat-syarat kelayakan hewan kurban
sesuai syariat Islam.
“Kami terus meningkatkan koordinasi lintas sektor agar
setiap tahun pengawasan hewan kurban berjalan optimal. Pemeriksaan ini juga
menjadi sarana edukasi bagi peternak dan masyarakat tentang pentingnya memilih
hewan yang sehat dan sesuai ketentuan,” jelasnya.
Menurut Sabelina, respons masyarakat sangat positif. Banyak
peternak yang mengapresiasi kehadiran tim pemerintah karena merasa lebih tenang
dan percaya diri dalam menjual atau menyerahkan hewan kurban.
“Kami berharap, dengan adanya pengawasan ini, pelaksanaan
kurban tahun ini dapat berjalan aman, sehat, dan sesuai dengan prinsip
kesejahteraan hewan,” pungkasnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi