SALAM PAPUA (TIMIKA) – Masyarakat dari enam kampung di
Distrik Tembagapura yang terdampak bencana longsor pada 16 hingga 20 Mei 2025
hingga kini masih menunggu bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika.
Bencana longsor yang disebabkan oleh curah hujan tinggi
tersebut melanda Kampung Tsinga, Bebilawak, Doliningogin, Beanegogom,
Jongkogoma, dan Mosalanop.
“Sampai sekarang masyarakat masih menunggu bantuan dari
pemerintah. Selama ini baru PTFI dan YPMAK yang memberikan perhatian,” ujar
Kepala Distrik Tembagapura, Thobias Yawame, saat dihubungi Salampapua.com
melalui sambungan telepon, Jumat (30/5/2025).
Menurut Thobias, pasca longsor komunikasi telah dilakukan
dengan Pemkab Mimika, PT Freeport Indonesia (PTFI), dan Yayasan Pemberdayaan
Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK). Bantuan berupa bahan makanan (Bama) juga
sudah disiapkan, namun hingga kini masih menunggu waktu distribusi.
Ia menambahkan, pihak PTFI telah menyiapkan sarana
transportasi untuk mendukung penyaluran bantuan tersebut. Masyarakat berharap
bantuan segera dikirim, mengingat dampak longsor sangat besar terhadap
kehidupan mereka.
“Banyak warga mengalami gagal panen karena seluruh tanaman
pangan rusak akibat longsor. Bantuan sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
dasar mereka,” jelasnya.
Thobias menyampaikan bahwa kondisi di enam kampung kini
sudah kembali normal seiring dengan menurunnya intensitas hujan.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi