SALAM PAPUA (TIMIKA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika
mulai menyusun langkah-langkah strategis untuk menangani bencana banjir yang
melanda sejumlah wilayah, terutama di Distrik Iwaka dan KM 11, Distrik Wania.
Bupati Mimika, Johannes Rettob, menyatakan bahwa banjir yang
terjadi dipicu oleh berbagai faktor, seperti drainase yang tidak berfungsi
optimal, arus air yang kuat, dan pendangkalan sungai yang berujung pada banjir
rob.
"Salah satu penyebab utama adalah pendangkalan sungai.
Kami akan mencari tahu penyebabnya dan merumuskan solusinya. Peninjauan juga
akan dilakukan terhadap semua sistem drainase di lokasi terdampak," kata
Bupati Rettob, Selasa (17/6/2025).
Ia menambahkan, Pemkab melalui BPBD dan Dinas Sosial telah
turun langsung ke lokasi banjir untuk menyalurkan bantuan dan mengidentifikasi
kebutuhan mendesak warga terdampak.
"Bantuan awal sudah kami distribusikan melalui BPBD dan
Dinsos. Saat ini, kami fokus pada identifikasi penyebab serta langkah perbaikan
jangka pendek dan panjang," jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Mimika, Agustina Rahaded,
menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan di dua titik utama, yaitu
Distrik Iwaka dan KM 11, Distrik Wania. Di KM 11, tim menemukan adanya
penyumbatan saluran air (kali) yang menyebabkan aliran tersendat. Di Kampung
Iwaka, posisi jalan yang lebih tinggi dari permukiman warga menyebabkan air
hujan dengan mudah masuk ke rumah-rumah saat curah hujan tinggi
"Kondisi topografi dan drainase sangat memengaruhi
aliran air. Kami menemukan saluran tersumbat di KM 11, sementara di Iwaka, air
masuk ke rumah akibat elevasi jalan yang lebih tinggi dari permukiman,"
terang Agustina.
Berdasarkan data sementara, banjir di Distrik Wania
berdampak pada 8 kepala keluarga, termasuk 6 KK di RT 07. Sementara untuk
wilayah Distrik Iwaka, pendataan masih terus berlangsung.
BPBD bersama instansi teknis lainnya tengah menyusun langkah
lanjutan, termasuk normalisasi saluran air, perbaikan drainase, dan penataan
ulang wilayah rawan banjir.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi