SALAM PAPUA (TIMIKA) — Kepolisian Resor Mimika masih terus
mendalami kasus pembunuhan terhadap seorang pramuria yang ditemukan tewas di
dalam kamar Wisma Wamar Indah, Lokalisasi Kilometer 10, Kampung Kadun Jaya,
Timika, pada Selasa, 3 Juni 2025.
Kasat Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Mimika, AKP Rian
Oktaria, S.I.K., mengungkapkan bahwa penyelidikan saat ini masih berlangsung
intensif. Sejumlah bukti awal telah dikantongi, termasuk rekaman kamera
pengawas (CCTV) yang merekam aktivitas mencurigakan di sekitar tempat kejadian
perkara (TKP).
“Sementara kami masih memantau dan mendalami kasus
pembunuhan ini,” ujar AKP Rian saat diwawancarai pada Senin (9/6/2025).
Dalam penyelidikan tersebut, polisi menduga kuat bahwa
pelaku beraksi seorang diri. Hasil identifikasi sementara berdasarkan rekaman
CCTV telah memberikan gambaran ciri-ciri fisik pelaku, namun pihak kepolisian
belum mengungkapkan detailnya ke publik.
“Ciri-cirinya telah kita identifikasi melalui CCTV, dan kita
juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap teman-teman korban serta orang-orang
di sekitar TKP,” jelasnya
AKP Rian menambahkan bahwa telepon genggam milik korban
diduga dibawa kabur oleh pelaku dan hingga kini belum terlacak. Hal ini menjadi
kendala dalam mengungkap komunikasi terakhir korban yang mungkin dapat memberi
petunjuk lebih lanjut.
Lebih jauh, polisi mengungkapkan bahwa korban diketahui
tidak memiliki keluarga di Timika maupun di luar daerah. Kondisi ini
menyulitkan tim penyidik untuk menelusuri latar belakang korban dan kemungkinan
motif personal seperti dendam atau kecemburuan.
“Motifnya juga belum kita ketahui. Namun kami mendalami
beberapa kemungkinan, seperti dendam atau cemburu. Karena itu, kami berharap
ada kerabat atau pihak yang mengenal korban maupun pelaku yang bersedia
memberikan informasi kepada kami. Setiap detail kecil bisa menjadi kunci,”
tegasnya.
Polres Mimika mengimbau masyarakat yang mengetahui informasi
sekecil apa pun terkait kasus ini untuk segera melapor ke Unit Reskrim agar
kasus ini dapat segera diungkap dan pelaku ditangkap.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi