SALAM PAPUA (TIMIKA) – Anggota DPR Provinsi Papua Tengah,
Araminus Omaleng, B.ArchStud menyatakan dukungannya terhadap usulan perubahan
nama Gunung Carstensz menjadi nama aslinya, Gunung Nemangkawi. Usulan tersebut
sebelumnya disampaikan oleh Komisi II DPRK Mimika.
Dalam keterangannya kepada Salampapua.com pada Kamis
(3/7/2025), Araminus menegaskan pentingnya mengembalikan nama gunung tersebut
sebagai bentuk penghormatan terhadap identitas dan nilai-nilai budaya Suku
Amungme.
“Nama asli dari Gunung Carstensz adalah roh, semangat, dan
identitas Suku Amungme. Saya sangat mengapresiasi usulan ini dan berharap
seluruh anggota Bapemperda DPRK Mimika dapat mendorongnya bersama-sama,” ujar
Araminus.
Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap wacana perubahan
Bundaran Petrosea yang dinilai belum merepresentasikan nilai budaya lokal.
Menurutnya, sudah saatnya ikon-ikon ruang publik di Timika menampilkan
simbol-simbol yang mewakili dua suku besar asli Mimika, yaitu Amungme dan
Kamoro.
“Patung di Bundaran Petrosea saat ini tidak jelas maknanya.
Saya sangat menghargai langkah DPRK Mimika, terutama Ketua Bapemperda, yang
mulai memprioritaskan hal ini. Tidak hanya soal nama gunung, tetapi juga
nama-nama jalan bisa dipertimbangkan agar lebih mencerminkan jati diri lokal,”
jelasnya.
Araminus berharap agar proses perubahan nama ini dapat
dikawal hingga menjadi Peraturan Daerah (Perda). Ia juga mendorong dilakukannya
studi akademis guna memperkuat landasan hukum dan substansi usulan tersebut.
“Ini adalah terobosan penting bagi generasi kami. Semangat
ini akan membawa roh baru dalam pembangunan Mimika, yang tidak boleh lepas dari
penghargaan terhadap budaya lokal, terutama dua suku asli Mimika,” tegasnya.
Ia menyimpulkan bahwa Perda merupakan langkah strategis
dalam memperjuangkan hak-hak Orang Asli Papua, khususnya Suku Amungme dan
Kamoro.
Penulis/Editor: Sianturi