SALAM PAPUA (TIMIKA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) Mimika memastikan bahwa gempa berkekuatan 8,7 magnitudo yang
terjadi di pesisir timur Rusia tidak berdampak langsung terhadap kondisi
perairan di Mimika.
Forecaster BMKG Mimika, Steven Yawan, menjelaskan bahwa
berdasarkan pemantauan serta informasi dari BMKG Pusat, gempa tersebut memang
berpotensi memicu tsunami, karena kekuatannya melebihi 6,5 magnitudo ambang
batas yang ditetapkan BMKG untuk penerbitan peringatan dini tsunami.
“Dampaknya bisa saja terasa di beberapa wilayah di Papua
bagian utara seperti Sorong, Manokwari, hingga Jayapura. Namun, tinggi
gelombang tsunami diperkirakan tidak signifikan. Meskipun demikian, peringatan
tetap dikeluarkan oleh BMKG Pusat sebagai langkah antisipasi,” ungkapnya,
Selasa (30/7/2025).
Khusus untuk Mimika, Steven menegaskan bahwa hingga saat ini
kondisi laut masih dalam kategori normal. Cuaca cenderung mendung dan disertai
awan, namun tidak ada indikasi gelombang ekstrem.
“Untuk wilayah dari Pomako hingga Kokonao, tinggi gelombang
hanya berkisar 0,1 meter. Mungkin akan ada sedikit kenaikan permukaan air laut,
tetapi itu hal yang wajar, apalagi di bulan-bulan tertentu,” tambahnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi