SALAM PAPUA (NABIRE) – Dewan Kesenian Papua Tengah
(DKPT) menggelar Musyarawah dan Rapat Koordinasi (Rakor) ke-1 tahun 2025, yang
diselenggarakan di Aula RRI Nabire, Selasa (16/9/2025).
Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa dalam sambutannya
saat menghadiri kegiatan tersebut mengatakan, seni dan budaya sangat penting
sebagai identitas masyarakat Papua, khususnya Papua Tengah.
“Seni dan budaya menunjukkan identitas dan harga diri kita. Saya
berharap musyawarah ini menjadi fondasi penguatan budaya di Tanah Papua,"
ujarnya.
Meki berharap DKPT menyusun kajian akademik yang dapat menjadi
dasar regulasi, baik berupa peraturan gubernur maupun peraturan daerah, demi menjaga
warisan budaya Papua secara khusus.
“Tuhan lahirkan orang berkulit hitam untuk menghibur dunia
melalui bola dan musik. Kita punya potensi dan modal yang kuat, tinggal
bagaimana kita bersatu meletakkan fondasi melalui regulasi,” ungkapnya.
Di samping itu, Meki juga menekankan pentingnya menghidupkan
kembali tarian tradisional Papua, sekaligus memberi ruang bagi anak-anak Papua
yang ingin berkarier sebagai seniman.
“Ruang ekspresi yang inklusif dan berkelanjutan harus ada. Pemerintah
siap bersinergi dengan DKPT untuk mengembalikan nilai-nilai adat, bahasa,
musik, dan tari yang mulai hilang,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DKPT periode 2025-2030, Nofit Nawipa mengatakan
bahwa aspek seni dan budaya harus dimulai dari DKPT karena wadah ini merupakan
penyalur aspirasi seniman dan budayawan serta sebagai wadah pemersatu dalam
keberagaman seni dan budaya di Provinsi Papua Tengah.
“Kegiatan ini merupakan dasar penguatan kelembagaan dan
sebagai kesempatan untuk merancang program bersama berbasis pada Visi-Misi
Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, serta berbasis kearifan lokal seni
dan budaya dari suku-suku yang terdapat di 8 Kabupaten di Provinsi Papua
Tengah,” ujarnya.
Penulis/Editor: Jimmy