SALAM PAPUA (TIMIKA) – Setelah sekitar tujuh tahun tidak beroperasi penuh, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika kembali membuka pelayanan kesehatan di Puskesmas Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Kepala Dinkes Mimika, Reynold Rizal Ubra, mengatakan bahwa pembukaan kembali layanan tersebut dilakukan untuk melayani masyarakat di wilayah Ainggogin, Ombani, Omponi, Baluni, dan Jagamin. Saat ini, Puskesmas Arwanop difokuskan pada pelayanan dasar, termasuk vaksinasi yang dilakukan sesuai kebutuhan lapangan.

“Pelayanan kesehatan di Arwanop telah kami buka kembali. Untuk tahap awal, kami fokus pada pelayanan dasar bagi masyarakat setempat,” ujar Reynold di Timika, Senin (27/10/2025).

Menurutnya, langkah pertama yang dilakukan petugas adalah melakukan asesmen guna memetakan kondisi kesehatan masyarakat, termasuk jumlah ibu hamil, anak, balita, remaja, penduduk produktif, dan lansia. Hasil asesmen ini akan menjadi dasar penyusunan kebutuhan layanan berkelanjutan.

“Kami harus mengetahui situasi di sana karena wilayah Arwanop masih membutuhkan banyak penataan. Dari hasil asesmen itu, baru kita tentukan arah intervensi kesehatannya,” jelasnya.

Reynold menambahkan, tahun 2025 Dinkes akan membangun rumah petugas di Omponi melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Sebelumnya, pada tahun 2024 telah dibangun Puskesmas Pembantu (Pustu) di Ainggogin. Tahun depan, Dinkes juga merencanakan pembangunan Puskesmas atau klinik yang akan dihibahkan oleh PT Freeport Indonesia.

“Saat ini yang sedang kami dorong adalah penyediaan listrik dan jaringan internet. Karena vaksin yang dibawa ke Arwanop harus disimpan dengan suhu tertentu, sehingga ketersediaan listrik menjadi sangat penting,” tegasnya.

Ia menambahkan, pembukaan kembali pelayanan kesehatan dilakukan setelah melalui rapat bersama kepala kampung dan tokoh masyarakat setempat. Setelah tercapai kesepakatan, layanan di Omponi resmi dibuka, dengan penugasan kepala Puskesmas yang sebelumnya bertugas di Banti.

“Kami berharap dukungan semua pihak, terutama kepala kampung dan masyarakat, agar pelayanan ini dapat berjalan berkelanjutan,” tutupnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi