SALAM PAPUA (TIMIKA) – Menyambut Natal 2025, Yayasan Melati Peduli Papua (YMPT) bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Mimika menggelar sosialisasi bahaya HIV-AIDS sekaligus berbagi kasih dengan membagikan 240 paket bingkisan Natal di tiga lokasi, Jumat (19/12/2025).

Kegiatan pembagian bingkisan dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan Melati Peduli Timika, Martha Pussung, bersama para staf. Penyaluran bantuan dimulai dari Kampung Iwaka, Asrama Mimika Iwaka, dan Kampung Mandiri Jaya.

Penyerahan bingkisan disambut antusias oleh warga. Secara simbolis, paket Natal diserahkan oleh Martha Pussung kepada perwakilan warga, kemudian dibagikan kepada penerima yang berhak.

Usai kegiatan di dua lokasi di Distrik Iwaka, rombongan melanjutkan kegiatan ke Kampung Mandiri Jaya dan disambut ratusan warga, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Sebelum pembagian bingkisan, terlebih dahulu dilaksanakan Sosialisasi Keluarga Cegah HIV-AIDS.

Dalam sambutannya, Martha Pussung menjelaskan bahwa kegiatan tersebut masih berkaitan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember.

“Terima kasih atas sambutan warga. Kami hadir untuk berbagi kasih sekaligus menyampaikan informasi tentang HIV-AIDS agar bapak dan ibu memahami serta dapat menyebarkan informasi ini kepada keluarga dan lingkungan sekitar,” ujarnya di Balai Kampung Mandiri Jaya.

Sementara itu, Ahmad Yani dari Community Health Development (CHD) PT Freeport Indonesia menjelaskan bahwa HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh menjadi lemah dan rentan terhadap berbagai penyakit.

“Seharusnya kami datang pada 1 Desember, namun karena kegiatan sosialisasi dilakukan dari kampung ke kampung, hari ini baru bisa hadir di sini. Informasi tentang HIV-AIDS harus sampai kepada bapak dan ibu, karena dalam beberapa tahun terakhir kasusnya masih terus ada,” jelasnya.

Ia menyebutkan, sepanjang tahun ini tercatat sekitar 300 warga Mimika terinfeksi HIV, dan diharapkan jumlah tersebut tidak bertambah ke depan, sejalan dengan target global eliminasi HIV pada tahun 2030.

“Penyakit ini perlu terus diinformasikan karena penularannya masih terjadi. Jika seseorang sudah terinfeksi HIV, maka harus menjalani pengobatan dalam jangka panjang,” tambahnya.

Ahmad Yani juga menjelaskan bahwa HIV dapat dikendalikan dengan terapi Antiretroviral (ARV). Oleh karena itu, masyarakat yang merasa berisiko atau memiliki anggota keluarga yang terdiagnosis HIV diimbau untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, baik di Puskesmas maupun RSUD.

Ia menegaskan perbedaan antara HIV dan AIDS. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sementara AIDS merupakan kumpulan penyakit akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh secara parah, yang ditandai dengan rendahnya jumlah sel CD4 atau munculnya penyakit oportunistik.

“HIV menular melalui cairan tubuh tertentu, seperti hubungan seksual berisiko, transfusi darah, dan dari ibu ke anak. Selain itu, tidak menular. Jadi, jangan menjauhi saudara-saudara kita yang mengidap HIV-AIDS. Berjabat tangan, makan bersama, berpelukan, atau tinggal serumah tidak menyebabkan penularan,” tegasnya.

Sosialisasi diakhiri dengan sesi kuis interaktif. Ahmad Yani mengajukan sejumlah pertanyaan seputar HIV-AIDS, dan warga yang mampu menjawab dengan benar diberikan hadiah. Selanjutnya, dilakukan penyerahan bingkisan Natal secara simbolis kepada warga.

Sementara itu, Kepala Kampung Mandiri Jaya, Meki Mirip, yang diwakili Eda Mirip selaku Kader Malaria, menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas perhatian Yayasan Melati Peduli Timika.

“Kami bersyukur dan berterima kasih karena di tengah banyaknya kampung dan distrik, kampung kami mendapat perhatian dan kasih Natal dari YMPT dalam momentum Hari AIDS Sedunia. Semoga Tuhan memberkati Yayasan Melati Peduli Timika,” ungkapnya.

Ia juga mendoakan agar YMPT terus maju dan berkembang sehingga semakin menjadi berkat bagi masyarakat Mimika. Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah.

Penulis/Editor: Sianturi