SALAM PAPUA (TIMIKA) – Yayasan Melati Peduli Timika (YMPT) bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Mimika kembali menggelar sosialisasi kesehatan terkait pencegahan HIV dan perubahan perilaku hidup sehat di tiga lokasi berbeda, Senin (22/12/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mimika, Devota Maria Leusubun, SH, MH, Ketua YMPT, Martha Pussung, beserta jajaran staf serta masyarakat dari masing-masing lokasi sosialisasi.

Sosialisasi pertama dilaksanakan di Flash Café dengan tema Focus Group Discussion (FGD) bersama Orang Dengan HIV (ODHIV) yang diikuti puluhan peserta. Sosialisasi kedua digelar di Kampung Naena Muktipura, SP6, Distrik Iwaka, dengan tema Keluarga Hebat Cegah HIV-AIDS. Sementara sosialisasi ketiga berlangsung di Lokalisasi Kilometer 10, Kampung Kadun Jaya, dengan tema Perubahan Perilaku dan Gaya Hidup Sehat Bersama Populasi Kunci.

Ahmad Yani dari CHD PTFI dalam pemaparannya terlebih dahulu memperkenalkan YMPT yang dipimpin Martha Pussung, yang selama ini aktif melakukan pendampingan kepada ODHIV, khususnya dalam pendampingan kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV).

Ketua YMPT, Martha Pussung, menyampaikan bahwa dalam beberapa hari terakhir pihaknya berkeliling dari kampung ke kampung untuk memberikan edukasi terkait HIV dan AIDS, mengingat penyakit ini masih terus berulang dan memerlukan kepedulian bersama.

“Saya sudah pensiun 17 tahun. Dulu tiga kali seminggu ke Kilometer 10. Sekarang kami tidak lagi korek-korek dan suntik-suntik, tapi kami ingin menyebarkan informasi seluas-luasnya tentang HIV agar kita semua belajar mengasihi dan menyayangi diri sendiri. Hidup ini adalah anugerah, napas ini anugerah, sehingga kita harus menjaga diri karena kita berharga di mata Tuhan,” ujar Martha yang akrab disapa Mami Suster.

Sementara itu, dalam sosialisasi perubahan perilaku dan gaya hidup sehat bagi populasi kunci, Ahmad Yani menekankan pentingnya menjaga diri dengan selalu menganjurkan penggunaan kondom saat melayani pelanggan, meskipun telah rutin mengonsumsi obat.

“HIV dan sifilis memiliki masa inkubasi sekitar tiga bulan. Jika tidak menggunakan kondom, dalam tiga bulan bisa terinfeksi. Jadi siapa pun yang dilayani, baik pacar maupun pelanggan, tetap harus menggunakan kondom. No Condom, No Sex,” tegas Yani.

Ia menjelaskan bahwa virus HIV terdapat dalam darah, cairan kelamin laki-laki dan perempuan, serta ASI dari ibu yang terinfeksi HIV. Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak mengabaikan perilaku aman meskipun tidak diawasi petugas.

Menurut Yani, HIV hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan darah. Ia juga menegaskan pentingnya tidak mendiskriminasi ODHIV, karena HIV tidak menular melalui pelukan, makan bersama, atau tinggal serumah.

“Kalau ada yang terkena HIV, tidak perlu heboh, tidak direndahkan, dan tidak dibeda-bedakan. Jangan bisik-bisik,” tegasnya.

Ia menambahkan, ODHIV tetap bisa hidup sehat, bahkan menikah, asalkan rutin minum obat ARV tepat waktu. HIV dan AIDS juga merupakan dua hal yang berbeda, di mana HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS merupakan kondisi lanjutan akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh karena HIV.

“Seseorang bisa sampai pada kondisi AIDS karena tidak berobat dan tidak memeriksakan diri. Tidak minum obat sama dengan bunuh diri secara perlahan. HIV sudah ada obatnya, yaitu ARV,” jelasnya.

Kegiatan sosialisasi berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab. Ahmad Yani juga mempraktikkan cara penggunaan kondom yang baik dan benar. Para pekerja seks diingatkan agar tidak menghindari layanan kesehatan jika suatu saat terdiagnosis HIV, melainkan segera mendatangi fasilitas layanan untuk mendapatkan pengobatan ARV. Sosialisasi ditutup dengan ramah tamah dan foto bersama.

Penulis/Editor: Sianturi