SALAM PAPUA (TIMIKA) - Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Mimika, Yosias Lossu mengungkapkan bahwa banyak kasus kebakaran
yang terjadi di Timika karena kelalaian masyarakat.
“Kebanyakan kasus kebakaran yang kami tangani faktornya
karena kelalaian masyarakat itu sendiri, seperti halnya karena pemakaian kompor
dan korsleting arus listrik,” ungkapnya kepada salampapua.com, Kamis
(24/8/2023).
Yosias mengatakan, meskipun data jumlah kasus kebakaran yang
ditangani petugas BPBD Mimika tidak banyak, namun dampak kerugiannya mencapai jutaan
hingga miliaran rupiah.
“Memang kasusnya tidak banyak ya, jangan sampai banyaklah,
tapi kerugiannya itu bisa sampai miliaran," ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar),
Agustina Rahaded mengungkapkan, pada Januari hingga Juli 2023 terdapat 18 kasus
kebakaran di Mimika.
Menurut dia, petugas Damkar selalu siap 24 jam melakukan pemadaman
jika terjadi kebakaran tapi faktor laporan masyarakat yang memperlambat
penanganannya. Untuk itu dia mengimbau, jika terjadi kasus-kasus kebakaran dan
memerlukan bantuan dari petugas masyarakat bisa langsung menghubungi contact
09013273643.
"Penanganannya lambat dikarenakan laporan (masyarakat) ke
Damkar yang terlambat, biasanya pelapor tidak menelepon namun langsung datang
ke kantor, hal tersebut yang membuat penanganan lambat di TKP," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya tengah mengajukan perlengkapan
penunjang bagi tim Damkar saat bertugas di lapangan, yang diusulkan dalam APBD Perubahan
tahun 2023.
“Karena ada beberapa peralatan saat ini yang belum lengkap
dan ada juga peralatan yang butuh diganti," tutupnya.
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy