SALAM PAPUA (TIMIKA) - Tim Peduli Pembangunan
Kabupaten Mimika meminta agar menempatkan Orang Asli Papua (OAP) sebagai
Penjabat Bupati Mimika usai masa jabatan Bupati Mimika Eltinus Omaleng dan Wakil
Bupati Mimika Johannes Rettob pada 5 September 2023 nanti.
Hal tersebut tertuang dalam surat Tim Peduli Pembangunan
Kabupaten Mimika nomor 01/REK/PJ.BUP/VIII/2023 perihal permohonan penempatan
Orang Asli Papua sebagai pejabat Bupati Mimika.
Sekretaris 7 suku wilayah Kabupaten Mimika, Yonas Magai
mengatakan, sehubungan dengan berakhirnya masa kepemimpinan Bupati Mimika pada
5 September 2023 mendatang dan melihat dinamika politik, sosial dan pembangunan
yang terjadi selama satu tahun terakhir di Kabupaten Mimika, maka sejumlah
elemen masyarakat yang bertanda-tangan terdiri dari tokoh adat, tokoh agama,
tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan di Kabupaten Mimika
menyampaikan permohonan kepada Pemerintah Pusat agar menempatkan Orang Asli
Papua (OAP) sebagai Penjabat Bupati Mimika.
Adapun tiga alasan sebagai bahan pertimbangan Pemerintah Pusat
untuk menentukan sosok kriteria Penjabat Bupati Mimika yang tepat, antara lain:
Pertama, undang-undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua nomor 2
Tahun 2021 yang merupakan perubahan atas Undang-undang Otonomi Khusus (Otsus)
Papua nomor 21 Tahun 2001.
Kedua, mempertimbangkan kebijakan pembentukan Daerah Otonomi
Baru (DOB) yang sedang berjalan, maka Penjabat Bupati Kabupaten Mimika sedapat
mungkin adalah Putra-Putri Asli Papua yang berasal dari Provinsi Papua Tengah
(Mee Pago), baik yang sedang bekerja di wilayah pemerintahan Provinsi Papua
Tengah maupun yang masih bekerja di luar Provinsi Papua Tengah, terutama di
Provinsi Papua sebagai provinsi induk.
Ketiga, dalam kerangka semangat keberpihakan pada Orang Asli
Papua (OAP) sesuai Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua nomor 2 Tahun
2021 sebagaimana poin pertama, maka kami meminta dengan hormat dan tegas kepada
Bapak Presiden Republik Indonesia untuk tetap mengutamakan pemberdayaan Orang
Asli Papua dalam penempatan Penjabat Bupati Mimika, yang berpengalaman di
bidang birokrasi pemerintahan dan memahami kearifan lokal, budaya, sosial,
politik dan dinamika pembangunan di Kabupaten Mimika.
Sementara itu, Ketua 7 suku wilayah Kabupaten Mimika, Ruben
Kobogau juga menegaskan hal yang sama, yang ditujukan kepada Presiden agar
menunjuk Orang Asli Papua dari wilayah Meepago sebagai Penjabat Bupati Mimika.
Sedangkan perwakilan tokoh pemuda, Frans Tumuka mengungkapkan,
di Papua khususnya Kabupaten Mimika jika tidak dipimpin orang Papua sendiri,
maka konflik akan terus terjadi.
"Oleh karena itu kami dari tokoh pemuda meminta dengan
tulus hati dari negeri kami memohon agar orang asli Papua yang memimpin
negerinya sendiri," tutupnya.
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy