SALAM PAPUA (TIMIKA) - Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Mimika menggelar ngopi bareng (Ngobar) bersama seluruh stakeholder
dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Mimika, yang diselenggarakan
di restoran hotel Horison Ultima Timika, Rabu (4/10/2023).
Penanggung jawab program pendataan usaha kecil dan menegah
(UKM) Provinsi Papua, Akhmad Fauzi mengatakan, tujuan Ngobar ini untuk
menyebarluaskan informasi kepada seluruh stakeholder di Mimika bahwa BPS sedang
melakukan pendataan UKM.
“Kami melakukan pendata di tiga kota di Papua, dan karena
petugas di Mimika sebanyak 188 petugas yang merupakan petugas yang paling
banyak, sehingga kita adakan Ngobar di Mimika. Tujuan Ngobar ini juga untuk
mempermudah petugas mengambil data di lapangan,” ujarnya.
Dalam laporan data yang didapatkan BPS, ada 18.000 UKM di
Mimika dan paling banyak di Papua, sehingga Ngobar ini dilaksanakan untuk
mendiskusikan kepada stakeholder tentang pentingnya data UKM.
“Memang pendataan hampir selesai, namun diskusi perlu kita
lakukan karena belum semua Dinas mengetahui tentang pendataan UKM ini. Diskusi
ini juga untuk mewujudkan satu data tunggal UKM,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, data yang diambil real di lapangan nantinya
akan menjadi patokan Pemerintah dalam mengambil kebijakan, sehingga saat di lapangan
para petugas perlu menyampaikan kepada masyarakat agar benar-benar memberikan
data real yang dihadapi pelaku UKM.
“Kami berharap masyarakat bisa memberikan data yang real
sehingga saat pemerintah membuat kebijakan, bisa betul-betul menyentuh kepada
masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu Kepala BPS Kabupaten Mimika Ouceu Satyadipura
menegaskan, pihaknya mengundang seluruh stakholder di Mimika termasuk pihak
Bank, Panguyuban, Dinas-Dinas, dan juga Insan Pers agar informasi tentang
pendataan UKM ini bisa disebarluaskan.
“Untuk petugas di Kota Timika sudah 80% melakukan pendataan,
di Pesisir Mimika juga sudah berjalan, kita masih menunggu transportasi untuk
wilayah Pegunungan,” ujarnya.
Hadir juga pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Petrus Pali Ambaa
mengaku diskusi ini sangat penting diikuti, karena dapat menjadi tolak ukur untuk
program-program UKM yang akan dilakukan Disperindag.
“Kami kan juga memiliki Industri Kecil dan Menengah (IKM),
sehingga pendataan ini penting untuk diketahui supaya tidak terjadi program atau
bantuan ganda yang dilakukan oleh kami dan Dinas-Dinas terkait lainnya,”
ujarnya.
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy