SALAM PAPUA (TIMIKA) - Anggota DPRD Mimika, Samuel
Bunai meminta Kemendagri turun tangan dan mengintervensi persoalan klaim tapal
batas, antar warga Kabupaten Mimika, Deiyai dan Dogiyai yang selama ini
terus-menerus terjadi.
Sejak adanya pembentukan kabupaten menurut Samuel, tentunya
ada tapal-tapal batas sebagai kelengkapan administrasi suatu kabupaten dengan
kabupaten lainnya. Data geografis, topografi dan batas wilayah telah diakomodir
dalam usulan pemekaran, bahkan telah dibuatkan buku khusus sebagai pegangan di
Kemendagri.
"Kemendagri harus turun tangan. Bila perlu intervensi
soal tapal batas supaya tidak ada lagi konflik di tengah masyarakat yang bisa
merugikan, dan menghilangkan nyawa," tutur Samuel, Kamis (29/2024).
Kemendagri diharapkan membuka ruang bagi pemerintah provinsi
masing-masing kabupaten yang saling klaim, masing-masing DPRD, masing-masing
tokoh masyarakat dan lembaga adat.
Sebab, jika Kemendagri tidak turun tangan, maka masyarakat
yang tidak tahu dan tidak paham akan saling klaim terus-menerus. Selain
persoalan kepemilikan lahan, masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan juga
tidak memiliki status kependudukan yang jelas, sehingga masyarakat itu sendiri
tidak tahu merupakan bagian dari kabupaten apa.
"Masyarakat kecil tidak mau tahu dan mereka hanya bisa
saling klaim, dan ketika terjadi konflik, maka masyarakat kecil juga yang jadi
korban. Makanya sebelum itu semua terjadi, pemerintah harus cepat turun dan
tidak boleh dibiarkan supaya tidak ada korban jiwa," tutup Politisi Partai
Perindo ini.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi