SALAM PAPUA (TIMIKA) – Sejak tahun 2023, masyarakat Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, yang tergabung dalam Kelompok Usaha Aperiu, telah aktif mengembangkan ekowisata alam berbasis kearifan lokal.

Ekowisata ini bertujuan mendorong perjalanan yang bertanggung jawab, menghormati lingkungan, serta memberikan manfaat ekonomi dan edukasi bagi penduduk lokal.

Pemandu wisata Kelompok Usaha Aperiu, David Nataimi, menyampaikan bahwa pihaknya saat ini menawarkan lima paket wisata unggulan yang menarik perhatian wisatawan lokal maupun luar daerah.

Kelima paket tersebut antara lain: Paket Ekowisata Mancing Mania, Paket Edukasi Sejarah, Paket Edukasi Mangrove, Paket Pengamatan Burung dan Paket Berburu Kepiting dan Tambelo.

“Puji Tuhan, atas upaya promosi yang kami lakukan selama ini, tingkat kunjungan masyarakat ke lima spot itu sangat ramai,” ujar David di Pigapu, Selasa (6/5/2025).

Sementara itu, Sekretaris Kelompok Usaha Aperiu, Ageta Loa, menjelaskan bahwa pengelolaan ekowisata ini lahir dari potensi alam luar biasa yang dimiliki wilayah Pigapu. Namun, ia mengakui bahwa hingga kini pengelolaan belum maksimal karena minimnya dukungan dari pemerintah.

“Kami harapkan melalui media, usaha kami ini bisa lebih dikenal dan bisa mendorong kepedulian pemerintah untuk ikut membantu,” kata Ageta.

Ia menambahkan, akses menuju lokasi wisata bergantung pada kondisi air laut. Jika air laut sedang pasang, perjalanan ke spot wisata lebih cepat, namun akan melambat saat surut.

Salah satu daya tarik utama adalah pengamatan burung migran, seperti burung pelikan dari Australia. Sedangkan pada paket berburu kepiting dan tambelo, pengunjung dapat menyaksikan dan mengikuti aktivitas tradisional mama-mama Pigapu, yang juga dilengkapi dengan penjelasan sejarah dan nilai-nilai lokal.

Dengan pendekatan yang menyatu dengan alam dan budaya lokal, ekowisata di Pigapu menjadi contoh wisata berkelanjutan berbasis masyarakat yang patut mendapat perhatian lebih luas.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi