SALAM PAPUA (TIMIKA)- Pertolongan pertama alergi obat harus segera diberikan ketika reaksi alergi muncul. Tujuannya untuk meredakan gejala dan mencegah terjadinya reaksi yang makin parah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara memberikan pertolongan pertama pada alergi obat yang tepat.

Alergi obat terjadi ketika sistem imun menganggap obat tertentu yang masuk ke dalam tubuh sebagai ancaman, sehingga tubuh menghasilkan antibodi untuk melawan obat. Pada kondisi ini, sel darah putih akan membentuk histamin yang menyebabkan munculnya gejala alergi.

Gejala alergi obat bisa berupa kulit kemerahan, gatal, bentol, wajah dan bibir membengkak, mual, bahkan sesak napas. Ketika keluhan tersebut muncul setelah minum obat, pertolongan pertama untuk alergi obat yang paling baik adalah mencari pertolongan tim medis secepat mungkin.

Gejala Alergi Obat

Alergi obat akan menimbulkan gejala yang langsung muncul atau terjadi beberapa jam setelah seseorang mengonsumsi obat. Reaksi dari alergi obat terbagi dalam dua kelompok, yaitu reaksi ringan dan reaksi berat yang bisa mengancam nyawa. 

Berikut ini adalah gejala yang timbul dari masing-masing reaksi alergi obat: Reaksi ringan alergi obat. Ada beberapa gejala yang termasuk dalam reaksi alergi obat ringan, yaitu: Ruam, gatal, bentol-bentol di seluruh tubuh, pembengkakan pada bibir atau wajah, hidung meler.

Reaksi berat alergi obat

Selain reaksi alergi ringan, ada pula reaksi alergi obat yang bersifat berat (anafilaksis). Tanda-tandanya meliputi: Penyempitan saluran udara yang menyebabkan mengi, sulit bernapas, dan menelan, denyut nadi melemah atau meningkat, sakit perut, mual, muntah, diare, pusing dan pingsan.

Anafilaksis dapat menyebabkan syok anafilaktik yang bisa mengancam nyawa penderitanya apabila tidak segera mendapat penanganan medis.

Pertolongan Pertama Alergi Obat

Gejala alergi obat apa pun sebaiknya tidak dianggap sepele dan diobati dengan benar karena sewaktu-waktu kondisi ini mungkin saja berkembang menjadi reaksi yang lebih berat. Berikut ini adalah beberapa langkah pertolongan pertama terhadap alergi obat:

1. Hentikan penggunaan obat

Langkah pertama untuk mengatasi reaksi alergi obat adalah dengan menghentikan konsumsi obat yang diduga sebagai pemicu alergi. Jika gejala alergi yang timbul berat dan tidak ada obat peredanya di rumah, segera ke rumah sakit atau klinik terdekat untuk memperoleh penanganan medis.

2. Berikan antihistamin

Pertolongan pertama selanjutnya adalah konsumsi obat antihistamin, khususnya untuk orang yang alergi obat dengan kondisi yang masih stabil. Obat ini mampu menekan produksi histamin di dalam tubuh yang menimbulkan gejala alergi.

Jenis antihistamin yang bisa dibeli tanpa resep adalah cetirizine dan loratadine. Namun, Anda tetap perlu berhati-hati karena umumnya antihistamin dapat menyebabkan kantuk. Jadi, hindari melakukan pekerjaan yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudi, setelah mengonsumsi antihistamin.

3. Kompres dingin

Setelah konsumsi antihistamin, Anda dapat melakukan langkah pertolongan pertama untuk meredakan gejala alergi obat yang ringan dengan kompres dingin. Bungkus es dengan handuk, lalu tempelkan ke kulit yang gatal, bentol, serta kemerahan selama 10–15 menit dan boleh diulang beberapa kali setelahnya.

Setelah semua cara di atas dijalani, tetap waspadai adanya tanda-tanda alergi obat yang berat. Selalu cek kondisi tubuh setiap beberapa jam untuk memantau perbaikan maupun perkembangan gejala.

4. Longgarkan pakaian yang ketat

Jika tanda anafilaksis muncul, pertolongan pertama untuk orang yang alergi obat adalah dengan melonggarkan ikat pinggang, membuka kancing pakaian, atau celana yang ketat. Dengan begitu, penderitanya lebih mudah bernapas.

5. Posisikan kaki lebih tinggi daripada dada

Selanjutnya, baringkan orang yang mengalami alergi obat dengan posisi telentang. Tempatkan kakinya lebih tinggi dari dada. Anda bisa menumpuk beberapa bantal di bawah kaki orang tersebut.

6. Berikan losion khusus

Bila penderita alergi obat mengalami gejala kulit gatal atau ruam, cobalah untuk mengoleskan losion calamine di area kulit yang mengalami gejala alergi.

7. Suntikan epinerfin

Pertolongan pertama alergi obat yang terakhir adalah menyuntikkan epipen atau suntikan epinefrin. Orang yang beberapa kali mengalami anafilaksis atau bahkan syok, umumnya selalu membawa epipen dan sudah terlatih untuk menggunakannya bila sewaktu-waktu gejala alergi muncul. Penggunaan obat ini harus sesuai dosis dokter.

Setelah semua pertolongan pertama alergi obat dilakukan, orang yang mengalami kondisi ini perlu segera dibawa ke IGD rumah sakit terdekat, apalagi bila gejala yang muncul mengarah pada anafilaksis atau syok anafilaksis.

Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pertolongan pertama alergi obat secara medis yang tepat. Meski bisa mengancam nyawa, reaksi alergi obat yang ditangani dengan cepat dan tepat jarang menyebabkan kecacatan maupun kematian.

Selain mengetahui cara mengatasi alergi, orang yang pernah mengalami alergi obat juga harus mengingat atau mencatat jenis obat apa saja yang membuatnya alergi. Dengan begitu, ia bisa memberi tahu dokter yang akan memberikan resep untuk menghindari pemberian obat yang dapat memicu alergi. (Alodokter)

Editor: Sianturi