SALAM PAPUA (TIMIKA)- Pameran kopi internasional World of
Coffee 2025 sukses digelar selama tiga hari di Jakarta International Convention
Center (JICC) Jakarta, 15–17 Mei 2025. Acara bergengsi ini menjadi wadah
pertemuan bagi para pelaku industri kopi dari berbagai penjuru dunia untuk
memamerkan produk unggulan dan inovasi terbaru di sektor kopi.
Lebih dari sekadar pameran, World of Coffee 2025 menampilkan
ragam produk mulai dari green beans dan roasted beans dengan single origin dari
berbagai daerah seperti Papua sampai Aceh, Brazil hingga Colombia. Berbagai
pelaku industri juga memamerkan mesin roasting, jasa roasting, peralatan manual
brew, hingga bahan baku pendukung seperti susu, sirup, dan produk turunan
lainnya.
Waanal Coffee, yang diwakili oleh Jason Manurung, Selly, dan
Randy Manurung, atas undangan dari Taman Delta Indonesia Rostery, roastery
legendaris yang telah berdiri sejak tahun 1986 dan menjadi salah satu mitra
pendukung utama dalam event ini. Kami hadir untuk memperluas wawasan dan
jaringan dalam ekosistem kopi global Dan memenuhi undangan khusus dari Delta
Indonesia ujar Selly.
Turut meramaikan acara adalah sejumlah nama besar di dunia
kopi, di antaranya: Mikael Jasin, Juara World Barista Championship (WBC) 2024
dan Zevanya Lovise, Juara 3 Indonesia Brewer Cup 2025 dan barista di Casa
Coffee
Dalam pernyataannya, Randy dari Waanal Coffee menyampaikan
harapannya agar lebih banyak perwakilan dari Tanah Papua Tengah dapat terlibat
aktif dalam event-event kopi berskala nasional maupun internasional.
“Hal yang paling utama adalah memperkuat kapasitas para
petani. Kita perlu membangun kesadaran dan kemauan masyarakat untuk berkebun
serta belajar memproses kopi yang baik. Ketika permintaan dari buyer atau
client datang dalam event besar seperti ini, kita harus siap menyuplai dengan
kualitas dan kuantitas yang konsisten. Akan sangat disayangkan jika ada pelaku
usaha dari Papua yang terlibat di pameran, tapi tidak mampu memenuhi
permintaan, bahkan sampai harus mengambil dari kebun kopi lain yang berisiko menghilangkan
keaslian kopi kita sebagai single origin papua,” tegas Randy.
Menariknya, dalam kesempatan tersebut tim Waanal Coffee juga
secara tidak sengaja bertemu dengan dua barista muda asal Timika: Laurenz dan
Monalisa Natkime, pemilik kedai Lazy Story Coffee and Cake. Kehadiran mereka
didorong oleh semangat dan ketertarikan tinggi terhadap dunia kopi. Upaya
mereka untuk belajar dan memperluas wawasan patut menjadi inspirasi bagi
generasi muda Papua dalam mengembangkan industri kopi berbasis lokal.
Editor: Sianturi