SALAM PAPUA (TIMIKA) – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika, drh. Sabelina Fitriani, mengungkapkan bahwa tingginya harga vaksin African Swine Fever (ASF) menjadi kendala utama dalam pelaksanaan vaksinasi massal di wilayah tersebut.

Vaksin AVAC ASF LIVE, yang merupakan produk impor dari Vietnam, saat ini dibanderol Rp 1,5 juta untuk 10 dosis. Dengan harga Rp 150 ribu per dosis, Pemerintah Kabupaten Mimika dinilai belum mampu membiayai vaksinasi secara massal melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Kalau dihitung, satu dosis untuk satu ekor babi harganya mencapai Rp 150 ribu, dan APBD kita belum bisa menanggung biaya vaksinasi massal,” kata Sabelina, Kamis (17/7/2025).

Ia juga menyampaikan kekhawatiran terkait sifat vaksin tersebut yang merupakan vaksin aktif. Menurutnya, jika penerapan biosekuriti di peternakan tidak optimal, vaksin justru dapat menjadi sumber penularan virus ke babi yang masih sehat.

“Kami berharap ke depannya tersedia vaksin inaktif yang lebih aman untuk digunakan,” ujarnya.

Kendati demikian, Sabelina menyebutkan bahwa populasi anak babi di Mimika kini mulai menunjukkan peningkatan, disertai tren penurunan harga ternak. Ia optimistis harga daging babi akan ikut turun menjelang perayaan Natal.

“Harga daging potong memang masih di kisaran Rp 200 ribu per kilogram, namun kami terus berkoordinasi dengan peternak lokal untuk menekan inflasi di Mimika,” jelasnya.

Sabelina juga mendorong kolaborasi antara pemerintah dan peternak untuk menjaga stabilitas harga daging dan ketahanan pangan daerah.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi