SALAM PAPUA (TIMIKA)- Treponema pallidum adalah bakteri yang menjadi penyebab utama penyakit sifilis. Memahami penularan dan pencegahan bakteri ini penting untuk melindungi diri dan orang lain dari masalah kesehatan yang serius.

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini sering dijuluki “the great imitator” karena gejalanya bisa menyerupai penyakit lain dan sering tidak disadari pada tahap awal.

Oleh karena itu, memahami informasi dasar tentang Treponema pallidum sangat penting agar Anda dapat mengenali tanda-tanda infeksi dan mengambil langkah yang tepat jika mengalami gejala mencurigakan.

Penularan Treponema pallidum

Treponema pallidum dapat menyebar dengan mudah melalui beberapa cara, yaitu: Hubungan seksual tanpa kondom, baik vaginal, anal, maupun oral, dengan orang yang terinfeksi, penularan dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat persalinan (sifilis kongenital), berbagi jarum suntik atau alat medis yang tidak steril dan berganti-ganti pasangan seksual tanpa pemeriksaan kesehatan rutin.

Risiko infeksi meningkat pada orang yang memiliki banyak pasangan seksual, tidak menggunakan alat pelindung, seperti kondom, atau memiliki sistem imun rendah, misalnya pada penderita HIV-AIDS.

Setelah masuk ke tubuh melalui luka kecil pada kulit atau selaput lendir (di area kelamin, anus, atau mulut), Treponema pallidum menyebar ke aliran darah dan getah bening. Bakteri ini kemudian dapat menyerang berbagai organ, seperti otak, jantung, dan pembuluh darah.

Gejala awal biasanya berupa luka keras dan tidak nyeri (chancre) di tempat masuknya bakteri. Bila tidak ditangani, sifilis dapat berkembang ke tahap lanjut yang menyebabkan ruam kulit, demam ringan, hingga komplikasi serius, seperti kerusakan saraf, kebutaan, dan kematian.

Cara Mencegah Infeksi Treponema pallidum

Infeksi bakteri Treponema pallidum tidak boleh dianggap sepele karena dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani. Untuk mencegah penularan sifilis akibat infeksi bakteri ini, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:

Gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual untuk menurunkan risiko tertular sifilis. Hindari berbagi alat bantu seksual (sex toys) dengan orang lain. Lakukan pemeriksaan atau skrining infeksi menular seksual secara rutin, terutama jika Anda aktif secara seksual. Hindari berbagi jarum suntik atau alat pribadi yang berisiko terkontaminasi darah. Ibu hamil disarankan menjalani skrining sifilis sejak awal kehamilan untuk mencegah penularan ke janin. Segera periksakan diri ke dokter dan jalani pengobatan dengan antibiotik jika terdiagnosis sifilis.

Menjaga kesehatan diri dan pasangan adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran sifilis dan infeksi menular seksual lainnya. Dengan memahami penularan dan bahaya Treponema pallidum, Anda bisa lebih waspada serta mengambil tindakan yang tepat jika mengalami gejala mencurigakan.

Jangan ragu untuk membicarakan kesehatan seksual dengan pasangan maupun tenaga medis. Pemeriksaan rutin dan pengobatan sejak dini dapat menyelamatkan Anda dari risiko komplikasi berat di kemudian hari. (Alodokter)

Editor: Sianturi