SALAM PAPUA (TIMIKA) – Program martikulasi yang diberikan
Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta dinilai sangat membantu mahasiswa
penerima beasiswa Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)
dalam memulai perkuliahan.
Mahasiswa penerima beasiswa, Andreas Onawame, mengakui
dirinya bersama teman-teman sangat terbantu karena saat pertama datang,
kemampuan literasi dan numerasi masih terbatas.
“Program ini membuat kami belajar membaca artikel, menulis,
hingga numerasi dasar seperti perkalian, pembagian, dan aljabar. Setelah
mengikuti martikulasi, saya lebih siap masuk kuliah dan bersaing dengan
teman-teman di sini,” ujarnya dalam rilis yang diterima Salam Papua, Jumat
(29/8/2025).
Tahun ini, Andreas bersama empat rekannya resmi tercatat
sebagai mahasiswa USD setelah menjalani program martikulasi. Selain pembekalan
akademik, mereka juga diajarkan cara mengelola dana beasiswa dengan baik.
Staf Biro Kerja Sama dan Hubungan Internasional USD, W.
Sudrajad Ari Nugroho, menjelaskan jumlah penerima beasiswa YPMAK di USD saat
ini sebanyak tujuh orang, terdiri atas dua mahasiswa angkatan 2019 yang tengah
menyusun skripsi, serta lima mahasiswa baru angkatan 2025 yang sebelumnya
menjalani martikulasi selama setahun.
“Jika tidak ada martikulasi, kesulitan mereka dalam
mengikuti perkuliahan akan lebih besar. Karena itu, kami siapkan lebih dulu
agar ketika masuk ke kurikulum umum, mereka sudah siap,” jelasnya.
Sudrajad menambahkan, selain akademik, mahasiswa juga
dibimbing dalam keterampilan hidup (living skills), termasuk pengelolaan
keuangan, sikap, dan perilaku sehari-hari.
Sementara itu, Deputi Monitoring dan Evaluasi YPMAK,
Fransiskus Xaverius Wanmang, menegaskan agar para penerima beasiswa serius
menjalani kuliah.
“Pengurus baru YPMAK punya aturan ketat. Hindari kegiatan
yang mengganggu kuliah. Kalau tidak mau serius, silakan pulang,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk saling mendukung,
menjaga sikap dalam pergaulan, dan aktif berkomunikasi dengan pembina bila
mengalami kesulitan.
“Mitra pendamping itu orang. Jadi kalau ada masalah,
sampaikan, jangan menutup diri,” pesannya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi