SALAM PAPUA (TIMIKA) - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat
Amungme dan Kamoro (YPMAK) sebagai pengelola dana kemitraan PTFI
menyelenggarakan pelatihan Global Reporting Initiative (GRI) yang berlangsung
19 hingga 21 Agustus 2025 di Hotel Swiss-Bel, Jayapura.
Pelatihan ini menghadirkan dua instruktur berpengalaman di
bidang pelaporan keberlanjutan dan standar GRI, yaitu Lany Harijanti (Project
Manager GRI ASEAN) dan Dewi Suyenti Tio (Project Manager GRI Indonesia).
Selama tiga hari, para peserta mendapatkan pembekalan materi
tentang prinsip dasar pelaporan berstandar global, penyusunan laporan
berkelanjutan, hingga praktik penerapannya di lembaga maupun perusahaan.
Dari YPMAK, kegiatan tersebut diikuti oleh empat kepala
divisi, yakni Kepala Divisi Ekonomi Oktovian Jangkup, Kepala Divisi Monitoring
dan Evaluasi Sosial Ekonomi, Monica Maramku, Kepala Divisi Pendidikan Lambertus
H Mayao, serta Kepala Divisi Humas Yeremias Imbiri. Selain itu, hadir pula
perwakilan dari PT Freeport Indonesia, yaitu Senior External Corcom Trian
Purnamasari, serta dua staf Satgas Pelaporan PTFI.
Materi pelatihan yang disampaikan meliputi prinsip-prinsip
pelaporan berkelanjutan, proses penentuan topik materialitas, pemetaan dampak
positif maupun negatif dari program, hingga keterkaitan antara GRI dengan
pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Para peserta juga diajak menyusun simulasi laporan tahunan
sesuai dengan kerangka GRI yang telah diakui secara internasional.
Instruktur menekankan bahwa laporan berbasis GRI tidak hanya
menjadi bentuk pertanggungjawaban lembaga kepada publik, melainkan juga
berfungsi sebagai alat penguatan tata kelola organisasi.
“Dengan laporan yang terstruktur, terukur, dan transparan,
lembaga maupun perusahaan dapat lebih mudah menunjukkan kontribusi nyata
terhadap pembangunan berkelanjutan,” ujarnya, pada rilis yang diterima Salampapua.com,
Rabu (20/8/2025).
Kehadiran YPMAK dalam pelatihan ini menjadi bagian dari
upaya meningkatkan kapasitas kelembagaan, khususnya dalam hal penyusunan
laporan tahunan yang lebih akuntabel.
Sebagai lembaga pengelola dana kemitraan PT Freeport
Indonesia, YPMAK dinilai perlu mengembangkan standar pelaporan setara global
agar dapat memenuhi ekspektasi para pemangku kepentingan, baik masyarakat
penerima manfaat, pemerintah, maupun mitra kerja.
Selain membahas aspek teknis pelaporan, para peserta juga
mendapatkan pemahaman mengenai pentingnya mengintegrasikan aspek lingkungan,
sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam setiap program. Dengan demikian, setiap
laporan yang disusun tidak hanya berisi angka dan data, tetapi juga
menggambarkan dampak nyata terhadap masyarakat dan pembangunan daerah.
Melalui pelatihan ini, diharapkan YPMAK dapat menyusun
laporan tahunan yang lebih komprehensif, mulai dari baseline program, target
pencapaian, hasil pengukuran, hingga evaluasi dampak.
Laporan tersebut nantinya akan menjadi rujukan penting dalam
mengukur efektivitas program, sekaligus memperkuat akuntabilitas lembaga di
hadapan publik.
Dengan mengadopsi standar GRI, YPMAK juga diharapkan dapat
terus memperkuat perannya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Papua,
sejalan dengan tujuan SDGs serta prinsip tata kelola yang baik.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi