SALAM PAPUA (TIMIKA)- Ciri-ciri tinggi badan berhenti
penting diketahui agar Anda dapat memahami kapan masa pertumbuhan telah
berakhir. Biasanya, ciri-ciri ini mulai muncul di akhir masa remaja, baik pada
pria maupun wanita. Mengenali tanda-tandanya dapat membantu Anda fokus menjaga
kesehatan tulang dan postur tubuh di usia dewasa.
Setiap orang umumnya mengalami pertumbuhan tinggi badan
mulai dari masa kanak-kanak hingga remaja. Proses pertumbuhan ini dipengaruhi
oleh banyak faktor, termasuk genetik, nutrisi, dan hormon. Ketika seseorang
memasuki usia dewasa muda, pertumbuhan tulang akan melambat dan akhirnya
berhenti.
Ciri-ciri tinggi badan berhenti bisa dikenali melalui
beberapa perubahan fisik dan proses biologis di tubuh. Mengetahui hal ini
penting agar Anda bisa memaksimalkan potensi pertumbuhan serta menjaga
kesehatan tulang sejak dini.
Ciri-Ciri Tinggi Badan Berhenti Bertambah
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang menandakan tinggi
badan sudah berhenti bertambah:
1. Pubertas sudah selesai
Ciri-ciri tinggi badan berhenti bisa dilihat dari masa
pubertas yang sudah selesai. Pertumbuhan tinggi badan paling pesat umumnya
terjadi selama masa pubertas, yakni sekitar usia 8–13 tahun pada wanita dan
10–15 tahun pada pria. Setelah pubertas berakhir, laju pertumbuhan akan
melambat secara signifikan.
Pada wanita, pubertas biasanya selesai sekitar usia 16–18
tahun, sedangkan pada pria mencapai akhir usia 18–21 tahun. Setelah melewati
masa ini, penambahan tinggi badan hanya sedikit atau bahkan sudah tidak terjadi
lagi.
2. Lempeng epifisis sudah menutup
Tulang panjang, seperti tulang paha dan lengan, memiliki
area khusus yang disebut lempeng epifisis. Selama masa pertumbuhan, area ini
masih aktif dan memungkinkan tulang memanjang.
Setelah lempeng epifisis menutup, yang umumnya terjadi di
akhir masa remaja, pertumbuhan tulang akan berhenti. Penutupan ini dapat
dipastikan melalui foto rontgen oleh dokter.
3. Tidak ada penambahan tinggi selama 1–2 tahun
Biasanya, remaja yang masih tumbuh akan mengalami kenaikan
tinggi badan, setidaknya beberapa sentimeter tiap tahun. Jika dalam kurun waktu
1–2 tahun terakhir tinggi badan Anda tidak meningkat, ini bisa menjadi tanda
pertumbuhan telah usai.
Kondisi tinggi badan yang stabil tanpa perubahan menandakan
tubuh sudah mencapai titik puncak pertumbuhan. Perlu diingat bahwa setiap orang
bisa mengalami waktu berhentinya pertumbuhan yang berbeda-beda.
4. Bentuk dan proporsi tubuh sudah stabil
Bentuk tubuh yang proporsional dan stabil juga bisa menjadi
ciri-ciri tinggi badan berhenti. Saat pertumbuhan tinggi badan berhenti, bentuk
tubuh seperti panjang tangan, kaki, dan badan akan terlihat seimbang dan tidak
mengalami perubahan mencolok lagi.
Biasanya, setelah masa remaja, tubuh mulai tampak lebih
matang dengan proporsi yang stabil, baik pada pria maupun wanita. Hal ini juga
membuat ukuran pakaian cenderung tidak berubah.
5. Menstruasi pada remaja putri
Bagi remaja perempuan, menstruasi pertama (menarche) adalah
tanda awal kematangan organ reproduksi. Setelah menarche, pertumbuhan tinggi
badan masih berlangsung selama 1–2 tahun, namun akan berangsur berhenti setelah
itu.
Hormon estrogen yang meningkat setelah menstruasi membuat
lempeng pertumbuhan menutup lebih cepat. Karena itu, rata-rata wanita dewasa
tidak lagi mengalami pertumbuhan tinggi badan setelah usia 16–18 tahun.
6. Ciri fisik pubertas lanjut
Pada pria, ciri pubertas lanjut ditandai dengan tumbuhnya
jenggot, bulu tubuh, suara yang menjadi lebih berat, serta otot lebih menonjol.
Ini berarti tubuh sedang menyelesaikan masa pematangan seksual dan pertumbuhan
tulang pun hampir selesai.
Sedangkan pada wanita, ciri fisik pubertas lanjut meliputi
payudara yang berkembang sempurna dan lebar pinggul yang bertambah. Ciri ini
menandakan tubuh memasuki kematangan dan tinggi badan biasanya sudah tidak
bertambah secara signifikan.
Beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan tinggi badan
antara lain genetik, asupan nutrisi, aktivitas fisik, serta kesehatan secara
umum. Nutrisi cukup, terutama protein, kalsium, dan vitamin D, sangat penting
untuk mendukung pertumbuhan tulang selama masa anak-anak hingga remaja.
Oleh karena itu, menjaga pola hidup sehat, mencukupi asupan
nutrisi, rutin berolahraga, dan cukup tidur sejak kecil adalah cara penting
untuk memaksimalkan tinggi badan sesuai potensi genetik.
Tidak ada bahaya yang timbul dari berhentinya pertumbuhan
tinggi badan jika proses ini berjalan sesuai waktu alami. Namun, bila
pertumbuhan terhenti lebih awal karena gangguan kesehatan, misalnya kelainan
hormon atau gizi buruk, tentu perlu mendapat perhatian khusus.
Kini, Anda sudah mengetahui ciri-ciri tinggi badan berhenti.
Jika Anda atau anak Anda mengalami pertumbuhan tinggi badan yang terhenti
secara tiba-tiba, pubertas terlalu dini, atau muncul keluhan di tulang dan
persendian, sebaiknya konsultasi dengan dokter. (Alodokter)
Editor: Sianturi