SALAM PAPUA (TIMIKA) – Mata lelah umumnya tidak berbahaya dan membaik setelah istirahat, namun jika dibiarkan dapat mengganggu aktivitas dan menjadi tanda gangguan penglihatan. Kondisi ini biasanya terjadi akibat penggunaan mata terus-menerus, seperti menatap layar komputer, mengendarai kendaraan jarak jauh, atau terpapar cahaya terang.

Gejala mata lelah meliputi nyeri, perih, gatal, mata kering atau berair, pandangan kabur, sensitif terhadap cahaya, hingga sakit kepala dan nyeri leher. Kurang tidur dapat memperparah kondisi ini dan menurunkan produktivitas.

Cara mencegah mata lelah antara lain: Mengatur pencahayaan dan posisi layar komputer dengan jarak 50–66 cm, menyesuaikan pencahayaan ruangan agar tidak menyilaukan, mengistirahatkan mata setiap 20 menit selama 20 detik, melakukan perawatan sederhana seperti kompres hangat atau penggunaan tetes mata dan menggunakan kacamata atau lensa kontak yang sesuai, termasuk lensa khusus untuk penggunaan gawai.

Cara mengatasi mata lelah meliputi menutup mata sejenak, memijat pelipis, mengatur kontras dan ukuran huruf pada layar, mengalihkan pandangan dari gawai, melakukan peregangan tubuh, serta menggunakan tetes mata untuk mengatasi mata kering.

Meskipun beberapa produk alami seperti omega-3 atau bilberry dipercaya membantu, manfaatnya masih perlu penelitian lebih lanjut. Yang pasti, mata lelah adalah sinyal bahwa tubuh membutuhkan istirahat. (Sumber: Alodokter)

Editor: Sianturi