SALAM PAPUA (TIMIKA) – PT Petrosea Tbk Timika bekerjasama
dengan Community Economy Development PTFI dan Institut Pertambangan Nemangkawi
(IPN) dan Waanal Coffee & Resto Timika menggelar pelatihan pengolahan sagu
bertema “Sagu: Emas Hijau dari Mimika Rumah Kita” yang berlangsung di Waanal
Coffee & Resto, Jalan Cenderawasih, SP3, Jumat (5/12/2025).
Pelatihan ini dihadiri Manager External PT Petrosea Doni
Kabiai bersama Officer CSR Joyner Kambuaya. Hadir pula perwakilan PT Freeport
Indonesia, Imanuel Kafiar dan Sofie Lapilatu, perwakilan Dinas Pertanian,
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika, serta pemateri
dari Kabupaten Keerom, Maria Margaretha Manafe. Total peserta yang mengikuti
pelatihan berjumlah enam orang.
Doni Kabiai menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian
dari program pembinaan perusahaan kepada masyarakat lokal.
“Program seperti ini memang sudah banyak dilakukan di
Timika, namun kami memiliki mimpi besar bersama Pemerintah, PT Freeport
Indonesia, dan PT Petrosea sebagai penerima kerja. Meski belum tercapai, lewat
upaya kecil seperti ini kami ingin mendorong agar target besar tersebut dapat
terwujud,” ujarnya.
Ia berharap ilmu yang diperoleh peserta dapat dibagikan
kepada komunitas masing-masing. PT Petrosea, lanjut Doni, berkomitmen untuk
turut terlibat dan tidak membiarkan PT Freeport Indonesia bekerja sendiri.
“Meski kecil, kami wajib memberikan sesuatu, karena
masyarakatlah yang harus menerima manfaat dari program ini,” tambahnya.
Perwakilan PT Freeport Indonesia, Imanuel Kafiar, menyatakan
bahwa selama ini sagu masih diolah sebatas kebutuhan rumah tangga dan belum
dikembangkan menuju industri maupun pengemasan modern, padahal potensi produk
olahannya sangat besar.
“Dengan kehadiran narasumber, peserta bisa mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan tambahan untuk menciptakan produk olahan sagu yang
bernilai,” jelas Imanuel.
Ia menegaskan bahwa PT Freeport Indonesia terbuka untuk
bekerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya mengembangkan potensi masyarakat
Amungme dan Kamoro.
“Kami membuka pintu kerja sama seluas-luasnya bagi siapa
saja yang memiliki tujuan dan visi yang sama dalam pengembangan masyarakat,”
imbuhnya.
Sebelumnya, Officer CSR PT Petrosea, Joiner Kambuaya,
menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan lanjutan dari rangkaian Program
Social Community Responsibility (CSR) perusahaan. Program tersebut telah
diawali dengan penyerahan mesin parut sagu kepada Dinas Pertanian, Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika, dilanjutkan dengan pelatihan
manajemen kewirausahaan bagi petani binaan dan pelatihan pengolahan produk
sagu.
“Harapannya, dari pertemuan ini ke depan akan lahir
program-program lanjutan bersama PT Freeport Indonesia sebagai pemberi kerja,”
ujarnya.
Para peserta sendiri adalah lulusan dari Papuan Bridge
Program yang dijalankan oleh IPN PTFI.
Kegiatan diawali dengan pemaparan materi oleh narasumber,
dilanjutkan praktik pembuatan berbagai makanan olahan berbahan dasar sagu.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah.
Penulis/Editor: Sianturi

