SALAM PAPUA (TIMIKA) – Ketua Harian Satgas Pembentukan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Mimika, Inosensius Yoga Pribadi, mendorong keterlibatan aktif para kepala distrik dalam percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh wilayah Mimika. Program ini merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk memberdayakan masyarakat desa dan kelurahan melalui kelembagaan ekonomi berbasis koperasi.

“Kami harapkan para kepala distrik dan lurah dapat berperan aktif mengkoordinasikan pembentukan Koperasi Merah Putih, khususnya dengan melibatkan kepala kampung, aparat kampung, dan Bamuskam,” ujar Yoga, Sabtu (24/5/2025).

Menurut Yoga, pembentukan koperasi di wilayah perkotaan Timika hampir seluruhnya telah rampung. Namun, Distrik Kwamki Narama masih tertunda karena belum semua unsur seperti kepala kampung dan Bamuskam hadir dalam proses konsolidasi awal.

“Pembentukan koperasi ini erat kaitannya dengan pengelolaan dana desa. Karena itu, seluruh elemen harus dilibatkan dan sepakat, termasuk pendamping desa dan masyarakat,” jelasnya.

Yoga menegaskan bahwa proses pembentukan koperasi akan didampingi secara teknis oleh Dinas Koperasi dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK). Sosialisasi akan dilakukan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pembentukan koperasi berdasarkan kesepakatan bersama.

“Dinas Koperasi dan DPMK akan bekerja secara intensif dalam dua pekan ke depan untuk menjangkau seluruh distrik, baik di wilayah pesisir, pegunungan, maupun dalam kota,” ungkapnya.

Kendala utama dalam pembentukan koperasi adalah persyaratan minimal 500 kepala keluarga (KK) untuk setiap koperasi. Banyak kampung di Mimika yang tidak memenuhi jumlah tersebut, sehingga opsi penggabungan dua kampung atau lebih menjadi solusi agar koperasi tetap bisa dibentuk.

“Kita tidak bisa menetapkan jumlah koperasi berdasarkan jumlah kampung atau kelurahan. Karena keterbatasan jumlah KK, akan ada kampung-kampung yang digabung untuk memenuhi syarat pembentukan,” jelas Yoga.

Meskipun terdapat tantangan teknis, Satgas tetap optimistis pembentukan Koperasi Merah Putih dapat terealisasi secara luas. Program ini diharapkan menjadi wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat secara kolektif dan berkelanjutan, dengan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan di tingkat distrik dan kampung.

“Kami akan berusaha maksimal agar koperasi-koperasi ini terbentuk sesuai ketentuan yang berlaku. Ini adalah langkah nyata untuk memperkuat kemandirian ekonomi dari akar rumput,” tutup Yoga.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi