SALAM PAPUA (TIMIKA) – Mulai Oktober 2025, sebanyak 100 anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem akan memulai kegiatan belajar di Sekolah Rakyat Mimika. Program ini merupakan bagian dari upaya nasional pengentasan kemiskinan berbasis pendidikan.

Kepastian tersebut disampaikan dalam kunjungan Kementerian Sosial (Kemensos) RI bersama Kementerian PUPR saat meninjau pembangunan Sekolah Rakyat di Mimika, Rabu (27/8/2025).

Kepala Balai Besar Regional VI Kemensos RI, John H. Mampioper, menjelaskan bahwa Mimika masuk dalam skema Sekolah Rakyat rintisan. Untuk tahap awal, Pemkab Mimika menyiapkan bangunan yang digunakan selama satu tahun.

“Saat ini renovasi bangunan sedang dilakukan pada aset Pemkab Mimika berupa Rusun ASN atau bekas Wisma Atlet di Jalan Poros SP2–SP5. Renovasi sudah berjalan dua minggu, dan kami berharap segera selesai,” ujarnya.

Menurut John, Sekolah Rakyat ini akan menampung 100 siswa, masing-masing 50 anak untuk jenjang SMP dan 50 anak untuk jenjang SMA. Data siswa diambil dari Dinas Sosial Mimika, khususnya dari keluarga miskin.

“Para siswa akan memulai kegiatan sekolah dengan masa pengenalan lingkungan (MPLS) pada akhir September atau paling lambat awal Oktober. Mimika menjadi satu-satunya kabupaten di Papua Tengah yang masuk tahap 1C atau memulai Sekolah Rakyat rintisan tahun ini,” jelasnya.

Bupati Mimika, Johannes Rettob, menambahkan bahwa Rusun ASN telah direnovasi untuk mendukung pelaksanaan sekolah rakyat.

“Paling lambat awal Oktober Sekolah Rakyat sudah aktif di Mimika, karena gedung dan asrama sementara sudah siap digunakan,” katanya.

Ia menegaskan, setelah tahap rintisan, Pemkab Mimika akan membangun gedung permanen di atas lahan seluas 10 hektar di Iwaka untuk jenjang SD, SMP, hingga SMA.

“Gedung permanen ini akan kami siapkan agar ke depan anak-anak mendapat fasilitas belajar yang lebih memadai,” pungkas JR.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi